Model Perencanaan Pembangunan Wilayah Dalam Perspektif Klassen Typology Menuju Pembangunan Wilayah Kabupaten Jember Yang Komprehensif
Abstract
Tujuan jangka panjang yang dapat diraih dari hasil penelitian ini adalah: terciptanya strategi perencanaan pembangunan dan pengalokasian dana pembangunan wilayah Kecamatan yang terarah dan terpadu sesuai dengan potensi lokal sehingga pembangunan bisa berjalan dengan efektif dan sistematis serta berkurangnya tingkat ketimpangan kemajuan antar kecamatan.Target dalam penelitian ini adalah menciptakan model perencanaan pembangunan wilayah Kecamatan dalam perspektif Klassen Typology dalam rangka pembangunan wilayah Kabupaten yang komprehensif.
Penelitian ini menggunakan metode Statistik Deskriptif yang dibagi dua tahap yaitu: tahap I (tahun pertama) : melakukan identifikasi indikator fundamental ekonomi daerah di Kabupaten Jember berdasarkan Financial Capital yang terdiri atas sruktur pertumbuhan ekonomi Kecamatan, Human Capital: dengan mengidentifikasi kecamatan-kecamatan dengan kriteria indikator Pembangunan Manusia (HDI) serta menentukan tingkat ketimpangan pembangunan antar kecamatan. Tahap: menemukan model tipologi wilayah Kecamatan melalui analisis Klassen Typology (berupa pola dan map) berdasar pada Financial dan Human Capital yakni; Kecamatan Bertumbuh Cepat (Rapid Growth Region), Kecamatan Tertekan (Retarted Region), Kecamatan Sedang Bertumbuh (Growing Region) dan Kecamatan Relatif tertinggal (Relatively Backward Region) .
Dari penelitian ini diperoleh hasil terkait financial capital yakni : empat kategori tipologi wilayah kecamatan di Kabupaten Jember berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita (tipologi klassen), yaitu: Kecamatan yang cepat maju dan cepat tumbuh, yaitu: Kaliwates, Sumbersari, Patrang, Ambulu, Wuluhan, tanggul, Sumberbaru Rambipuji dan Kencong. Kecamatan maju tapi tertekan ( high income but low growth) yaitu: Puger, Bangsalsari dan Silo. Daerah/kecamatan yang berkembang cepat ( high growth but low income) yakni: Jenggawah, Jombang, Pakusari, Sukowono, Ledokombo, Balung, Umbulsari dan Gumukmas Daerah/kecamatan yang relative tertinggal (low growth and low income): Sukorambi, Arjasa, Jelbug, Mayang, Mumbulsari, Tempurejo, Semboro, Panti, Kalisat, Sumberjambe dan Ajung. Angka rata-rata ketimpangan kecamatan berdasrakan indeks Williamson tahun 2004-2007 adalah 0,071. Angka ini menunjukkan bahwa dikabupaten Jember PDRB perkapita relatif merata dalam hal pendapatan perkapita.
Berdasarkan perhitungan IPM per kecamatan maka masing masing kecamatan dapat dikategorisasi kedalam tingkatan IPM yakni IPM tinggi, sedang dan rendah. Kecamatan di wilayah Kabupaten Jember yang terkatogori IPM tinggi adalah kecamatan Wuluhan, Tanggul, Sumbersari, Sumberbaru, Silo, Rambipuji, Puger, Patrang, Kencong, Kaliwates, Bangsalsari, Ambulu. Kecamatan di wilayah Kabupaten Jember yang terkatogori sedang adalah Umbulsari, Panti, Gumukmas, Balung. Kecamatan dengan Kategori IPM Rendah yakni Tempurejo,Sumberjambe, Sukowono, Sukorambi, Semboro, Pakusari, Mumbulsari, Mayang, Ledokombo, Kalisat, Jombang, Jenggawah, Jelbuk, Arjasa, Ajung.
Kata kunci : perencanaan pembangunan, PDRB perkapita
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]