UJI AKTIVITAS ANTI DIABETES FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN
Abstract
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronik yang terjadi ketika
pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Tanaman obat dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengobatan DM. Muntingia calabura
atau yang lebih dikenal dengan kesen merupakan salah satu tanaman yang banyak
digunakan sebagai obat analgesik, antiinflamasi, antispasmodik, antidispepsia, obat
aborsi. Penelitian lain juga telah membuktikan bahwa daun kersen berpotensi sebagai
obat antikanker. Secara empiris, ekstrak air daun kersen telah digunakan oleh
masyarakat sebagai obat antidiabetes. Pada penelitian Ramdhani (2008), ekstrak
etanol daun kersen dengan dosis 130 mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa
darah mencit akibat DM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes fraksi etil
asetat daun kersen pada berbagai dosis, membandingkan aktivitas antidiabetes antar
kelompok perlakuan dan kontrol, melakukan skrining fitokimia fraksi etil asetat daun
kersen. Pada pengujian aktivitas antidiabetes fraksi etil asetat daun kersen dalam
penelitian ini, mencit dikondisikan DM melalui induksi aloksan. Bahan uji dikatakan
memiliki aktivitas sebagai anti diabetes jika dapat menurunkan kadar glukosa darah
pada mencit diabetes. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat GlucoDr
blood glucose meter AGM-2200.
Dari hasil perlakuan didapat nilai persen penurunan kadar glukosa darah
kontrol negatif, kontrol positif, fraksi etil asetat dosis 60 mg/kgBB, fraksi etil asetat dosis 120 mg/kgBB, fraksi etil asetat dosis 240 mg/kgBB berturut-turut sebesar
6.05%, 42,19%, 39,04%, 52,17%, dan 69,52%. Pada uji LSD didapat nilai
signifikansi p<0,05, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna minimal
pada satu pasang kelompok uji. Dari hasil pengujian didapat bahwa semua kelompok
perlakuan menunjukkan perbedaan bermakna dengan kontrol negatif yaitu CMC Na.
Dari ketiga kelompok perlakuan, hanya kelompok fraksi etil asetat daun kersen dosis
240 mg/kgBB yang memberikan perbedaan bermakna dengan kontrol positif yaitu
glibenklamid dengan dosis 1,3 mg/kgBB, sedangkan kelompok fraksi etil asetat daun
kersen dosis 60 mg/kgBB dan kelompok fraksi etil asetat daun kersen dosis 120
mg/kgBB tidak memberikan perbedaan bermakna dengan kontrol positif. Senyawa
aktif yang diduga memiliki aktivitas sebagai antidiabetes adalah kalkon,
isoliquiritigenin, krisin serta senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa tersebut bekerja
sinergis dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit, untuk membuktikan
aktivitasnya diperlukan penelitian yang lebih lanjut menggunakan isolatnya.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat daun kersen
memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Fraksi etil asetat daun kersen dosis 240
mg/kgBB memberikan efek antidiabetes terbesar dibandingkan kelompok perlakuan
yang lain. Semua kelompok perlakuan memiliki perbedaan bermakna terhadap
kontrol negatif dan hanya fraksi etil asetat daun kersen dosis 240 mg/kgBB yang
memberikan perbedaan bermakna terhadap kontrol positif. Senyawa yang terkandung
di dalam fraksi etil asetat daun kersen adalah flavonoid, terpenoid dan polifenol.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]