STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN RAWAT INAP PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009)
Abstract
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang diakibatkan oleh
berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan
normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi
Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan di
praktik umum. Terapi yang diberikan untuk penyakit infeksi ini adalah pemberian
antibiotik seperti ampisilin, sefotaksim, seftriakson, seftazidim, sefiksim,
siprofloksasin, gentamisin, dan kotrimoksazol. Namun, penggunaan antibiotik secara
tidak rasional dapat menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik. Selain itu
dapat meningkatkan terjadinya efek samping obat, dan biaya pelayanan kesehatan
menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan
antibiotik, tingkat kesesuaian dengan standar terapi serta rasionalitas penggunaan
antibiotik untuk pengobatan infeksi saluran kemih pada pasien rawat inap di RSD. dr.
Soebandi Jember.
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soebandi
Jember pada bulan Maret sampai April 2010. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medik selama 1 Januari
2009-31 Desember 2010. Sampel adalah data rekam medik pasien rawat inap yang
memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total
sampling berjumlah 25. Data-data kualitatif yang diperoleh disajikan dalam bentuk
uraian atau narasi, sedangkan data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: jenis antibiotik yang
digunakan adalah sefotaksim i.v. sebesar 53,3%; seftriakson i.v. sebesar 20%;
sefiksim p.o. sebesar 6,7%; siprofloksasin i.v. sebesar 6,7%; ampisilin i.v. sebesar 3,3%; gentamisin i.v sebesar 3,3%; seftazidim i.v sebesar 3,3%, dan kotrimoksazol
p.o. sebesar 3,3%. Total rute penggunaan secara intra vena sebesar 90% dan secara
per oral sebesar 10%. Tingkat kesesuaian profil penggunaan antibiotik dengan standar
Guideline on Urological Infection 2009 pada penderita infeksi saluran kemih yang
dirawat inap di RSD. dr. Soebandi sebesar 96% dan ketidaksesuaian sebesar 4%.
Persentase ketepatan parameter penggunaan obat rasional antara lain: tepat obat
sebesar 96,7% dan tidak tepat obat sebesar 3,3%; tepat indikasi sebesar 100%; tepat
dosis sebesar 96,7% dan tidak tepat dosis sebesar 3,3%; tepat penderita sebesar
96,7% dan tidak tepat penderita sebesar 3,3%; waspada efek samping obat sebesar
96,7% dan tidak waspada efek samping obat sebesar 3,3%; waspada interaksi obat
sebesar 96,7% dan tidak waspada interaksi obat 3,3%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]