Show simple item record

dc.contributor.authorSatyawan Dwi Putra
dc.date.accessioned2013-12-06T02:30:54Z
dc.date.available2013-12-06T02:30:54Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM091910301053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5479
dc.description.abstractDalam perkembangan moda transportasi, kereta api menjadi solusi alternatif permasalahan yang menyangkut efisiensi waktu, kapasitas angkut, dan ketahanan sarana prasarananya. Kereta api mampu memberikan pelayanan transportasi yang cepat, kapasitas angkut besar serta tidak merusak jalan. Sarana angkutan kereta api menjadi salah satu angkutan penting untuk mobilitas penduduk Jember. Stasiun Jember terletak di tengah kota Jember yang merupakan sentra dari kegiatan masyarakat kabupaten Jember. Dari hasil penelitian jumlah penumpang tahun 20082012 mencapai rata-rata 105.018 orang per tahunnya. Menurut pasal 11 ayat (4) dan pasal 14 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Standar Pelayanan Minimum (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga. Standar Pelayanan Minimum (SPM) dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan biaya yang diperlukan untuk menyediakan beberapa jenis layanan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan yang kemudian di evaluasi dengan standar yang ada. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi indikator pelayanan yang ada di stasiun Jember. Jadi hasil observasi, kemudian dievaluasi dengan melakukan perbandingan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Setelah mengetahui hasil evaluasi, kemudian dilakukan analisa proyeksi kinerja ruang tunggu dan peron untuk 5 tahun ke depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan stasiun cukup baik. Dari 10 indikator pelayanan, ada 2 fasilitas yang belum memenuhi standar. Tidak terdapat toilet khusus penyandang cacat dan lahan parkir mobil yang membutuhkan pengembangan. Untuk hasil analisa proyeksi ruang tunggu dan peron, ruang tunggu luar memerlukan pengembangan. Sedangkan kinerja peron untuk 5 tahun ke depannya masih memenuhi. Selanjutnya langkah-langkah perbaikan dan pengembangan stasiun dapat meningkatkan kinerja operasionalnya. Fasilitas toilet khusus penyandang cacat merupakan indikator yang perlu ditambahkan oleh pihak stasiun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091910301053;
dc.subjectEVALUASI KINERJA, PELAYANAN, STASIUN KERETA APIen_US
dc.titleEVALUASI KINERJA PELAYANAN STASIUN KERETA API JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record