dc.description.abstract | Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau komponen struktur untuk
berdeformasi melampaui batas elastisitasnya, yang biasaya dinyatakan dengan leleh
pertama, tanpa adanya penurunan kekakuan atau kekuatan sehingga struktur tersebut
mampu tetap berdiri, walaupun sudah dalam kondisi ambang keruntuhan. Nilai
daktilitas erat hubungannya dengan faktor reduksi gempa (R). Nilai faktor reduksi
gempa akan dimiliki oleh semua subsistem atau jenis-jenis struktur yang memiki
daktilitas yang berbeda. Berbeda dengan struktur gedung yang tersusun lebih dari
beberapa subsistem (dual system) yaitu dinding geser (DS) dan sistem rangka
pemikul momen (SRPM), sesuai dengan Pasal 4.3.5 SNI 03-1726-2003 pada jenis
sistem ganda ini memiliki nilai faktor reduksi gempa yang representatif dari kedua
sistem tersebut yang dinyatakan dengan nilai (Rr) sehingga perilaku dinamisnya pun
berbeda apabila menggunakan beban dari faktor reduksi gempa subsistem (Rs).
Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Jember merupakan salah satu
contoh dari satu subsistem portal atau dalam peraturan perencanan gedung tahan
gempa SNI 03-1726-2002 portal (frame) juga disebut sistem rangka pemikul momen
(SRPM). Oleh karena itu, diperlukan sebuah kajian yang lebih mendalam pada
gedung di atas terkait penerapan beban yang direduksi dengan faktor reduksi gempa
representatif atau faktor reduksi gempa subsistem. Model Struktur Gedung Rumah
Sakit Universitas Jember diremodel menjadi dua sistem yaitu terdiri dari subsistem
dinding geser (DS) dan subsistem rangka pemikul momen (SRPMM). Tujuan
penelitian untuk mengetahui perilaku dinamis yang meliputi gaya-gaya dalam dan
ix
simpangan lateral gedung sebagai respons terhadap: (1) beban akibat pengaruh faktor
reduksi gempa subsistem Rs, (2) beban akibat pengaruh faktor reduksi gempa
representatif Rr.
Dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap perencanaan. Pada tahapan
pertama dilakukan desain model dari sistem portal menjadi sistem ganda, yaitu
gabungan sistem portal dengan dinding geser. Dinding geser dengan dimensi 0,3 x 7
meter ditempatkan pada dua sisi gedung yaitu pada arah sumbu X. Kemudian tahap
kedua dilakukan analisa menggunakan metode respons dinamik riwayat waktu,
analisis dilakukan untuk mendapatkan respons dinamik gedung terhadap gerakan
tanah akibat gempa, dimana respons dinamik dalam setiap interval waktu dihitung
dengan integrasi bertahap. Beban gempa yang digunakan adalah rekaman gempa El
Centro 1940.
Dari analisa didapatkan beberapa hasil, yaitu (1) simpangan lateral
maksimum untuk kasus beban Rr terjadi arah sumbu X yaitu sebesar 32,842 mm
lebih kecil dari kasus beban Rs sebesar 38,915 mm, (2) Gaya geser terbesar terjadi
pada arah sumbu X kasus Rr yaitu pada lantai dasar Vbase sebesar 2830,0742 kN lebih
besar 7,3546 % dibandingkan pada V base untuk kasus beban Rs dengan nilai
2621,9327 kN, (3) Momen terbesar terjadi pada arah sumbu X kasus Rs yaitu pada
lantai dasar Mbase sebesar 32993,1715 kN.m lebih besar 7,3552 % dibandingkan pada
Mbase untuk kasus beban Rs dengan nilai 30566,4537 kN.m.
Parameter diatas menunjukkan bahwa dengan sistem ganda yang diwakili
oleh Rr memiliki kekakuan lebih dibandingkan satu sistem yang diwakili oleh Rs,
sehingga nilai simpangan lateral yang terjadi lebih kecil dan gaya geser dan
momennya lebih besar besar dibandingkan pada kasus Rs. Kemampuan yang tinggi
dalam memikul gaya geser pada sistem gabungan antara portal (frame) dengan
dinding geser (shear wall) disebabkan karena adanya interaksi antara keduanya
(Schueller, 1977). | en_US |