PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUASAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Lembaga Keuangan Di Kelas X.2 SMA Muhammadiyah 3 Jember Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011)
Abstract
Pendidikan merupakan hal yang dilakukan oleh setiap manusia baik untuk
melestarikan maupun meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan adalah faktor
yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan
demokratis. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan
yang utama dan didalamnya terdapat dua komponen yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya yaitu guru dan siswa.
Berbagai permasalahan tentunya dihadapi dalam proses pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran ekonomi di kelas X.2 adalah
aktivitas belajar siswa kelas X.2 tergolong rendah dengan skor aktivitas secara
klasikal sebesar 2.2, ketuntasan belajar kelas X.2 belum tuntas dengan prosentase
ketuntasan klasikal sebesar 60,86%. Ketuntasan belajar dapat dikatakan tuntas apabila
terdapat minimal 75% siswa yang mencapai skor
≥75 dari skor maksimal 100.
Penyelesaian dari permasalahan tersebut adalah dengan diterapkannya model
pembelajaran koopertaif model KUASAI untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Pembelajaran model KUASAI ini terdiri dari 6 tahapan pembelajaran
yaitu kerangkakan pikiran, uraikan fakta, apa maknanya, sentakkan ingatan,
aplikasikan, dan instropeksi.
Tindakan siklus menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan skor aktivitas belajar 2,6. Aktivitas yang dinilai antara lain bertanya,
menjawab pertanyaan, diskusi, dan mengemukakan pendapat. Aktivitas pada siklus I
belum dapat mancapai tujuan penelitian. Target dalam penelitian ini dapat mencapai
aktivitas belajar antara 3,1 – 3,7 (criteria tinggi). Selanjutnya dilakukan tindakan
perbaikan pada siklus II. Penerapan mondel KUASAI pada siklus II ini dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dari semula 2,6 menjadi 3,2 (tinggi). Dengan
demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penerapan model KUASAI juga untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar
siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan sebesar 60,86% (tidak tuntas).
Setelah diterapkan pembelajaran model KUASAI ketuntasan hasil belajar siswa
meningkat menjadi 71,73%. Ketuntasan pada siklus I ini belum mencapai tujuan
penelitian, karena target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 75% siswa
tuntas dalam pembelajaran. Kemudian dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II.
Penerapan model pembelajaran KUASAI pada siklus II dapat mencapai tujuan
penelitian. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 82,60%