dc.description.abstract | Selama proses pembelajaran ekonomi dijumpai aktivitas siswa yang beragam.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya siswa yang aktif dan memperhatikan
pelajaran. Namun ada sebagian siswa yang kurang siap menerima materi yang akan
disampaikan guru, kurang aktif bertanya, menjawab dan berdiskusi, hanya menerima
dan mendengarkan penjelasan guru serta mencatat materi yang ditulis di papan tulis.
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti di MAN 1 Situbondo,
bahwa aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut 3 (tiga) siswa masuk dalam
kategori aktif, 8 (delapan) siswa masuk dalam kategori cukup aktif, dan 18 (delapan
belas) siswa masuk dalam kategori tidak aktif dari 30 siswa. Maka dapat simpulkan
kelas X.5 cenderung pasif. Kepasifan siswa menyebabkan guru sulit mengetahui
apakah siswa sudah paham atau tidak terhadap materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan wawancara dengan guru ekonomi kelas X.5, guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan metode ceramah sehingga proses pembelajaran yang
berlangsung belum dapat mendorong siswa untuk berfikir dan beraktivitas, bahkan
cenderung membosankan dan membuat siswa pasif sehingga hal ini menyebabkan
rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu mereka meremehkan
pelajaran ekonomi karena mereka menganggap bahwa pelajaran ekonomi hanya
hafalan. Dan pada saat guru menjelaskan materi pandangan siswa tidak terfokus pada
penjelasan guru atau materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Selain itu, dalam diri
siswa tidak ada suatu pendorong yang menggerakkan siswa tersebut untuk melakukan
kegiatan belajar.
Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila di dalam dirinya
sendiri timbul keinginan untuk belajar. Sebab tanpa sebelumnya mengerti apa yang
akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka
kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan maksimal sesuai dengan
yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Keinginan atau dorongan untuk tahu
dan mengerti bahan yang diajarkan inilah yang disebut dengan motivasi belajar.
aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau
rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran dikatakan efektif bila siswa secara aktif ikut terlibat langsung dalam
pembelajaran. Belajar aktif merupakan langkah cepat, mendukung dan secara pribadi
menarik hati.
Keberhasilan dan kegagalan dalam belajar salah satunya dipengaruhi oleh
bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi mutu pendidikan adalah kualitas penggunaan media dalam proses
pembelajaran dan tingkat profesionalisme guru menyajikan media tersebut dalam
pembelajaran. Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa kelas
X.5 adalah dengan penggunaan media pembelajaran
powerpoint dalam
menyampaikan materi pelajaran. Program microsof
powerpoint dengan berbagai fitur
menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Media
pembelajaran memberikan kejelasan dan memperlancar jalannya proses belajar
mengajar, serta dapat mengaktifkan komunikasi interaksi antara guru dan siswa serta
dapat memberikan rangsangan pikiran, perhatian dan keinginan siswa untuk
mencapai keberhasilan dalam belajar.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode populasi atau
keseluruhan jumlah responden dimana jumlah responden dalam penelitian ini yaitu
seluruh siswa kelas X.5 sebanyak 30 siswa di MAN 1 Situbondo. Penelitian ini
dilaksanakan dimulai dari tanggal 29 April - 11 Mei 2011, pada hari jumat pukul
09.00-10.30 dan hari rabu pukul 09.45-11.30. Sumber data yang akan diperoleh dari
penelitian ini yaitu sumber data primer. Data primer diperoleh selama proses tindakan
berlangsung. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
observasi, wawancara dan angket. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
dimana pada setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Siklus lanjutan
dilaksanakan jika pada siklus I hasil dari penelitian belum mencapai target yang
diinginkan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini yaitu skor rata-rata tingkat motivasi belajar siswa di
kelas X.5 sebelum tindakan hanya sebesar 62.95 dan aktivitas belajar siswa sebesar
55.3 yang artinya tingkat kriteria rendah. Setelah pelakasanaan tindakan pada siklus I
diketahui bahwa skor rata-rata tingkat motivasi belajar siswa meningkat menjadi
67.45 dan aktivitas belajar siswa sebesar 65 yang tergolong pada kriteria sedang.
Hasil ini tentunya belum sesuai dengan target penelitian yaitu skor rata-rata motivasi
dan aktivitas belajar siswa belum mencapai kriteria tinggi. Selain itu hasil observasi
terhadap guru sebesar 85.18 dan observasi terhadap media pembelajaran
power point
sebesar 87.3. karena motivasi dan aktivitas belajar siswa belum mencapai target maka
dilakukan perbaikan pada siklus II. Skor rata-rata motivasi belajar siswa meningkat
kembali menjadi 73.75 yaitu berada pada kriteria tinggi dan aktivitas belajar siswa
juga meningkat menjadi 78 yaitu berada pada kriteria tinggi, skor observasi guru
meningkat menjadi 92.56 dan observasi terhadap media pembelajaran
power point
meningkat menjadi 95.8. Oleh karena itu, berpedoman pada hipotesa dan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
power point dapat
diterapkan pada mata pelajaran ekonomi khususnya pokok bahasan konsumsi dan
investasi karena media pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas
belajar siswa. | en_US |