NILAI KETAKTERATURAN TOTAL SISI DARI GABUNGAN GRAF DUA PARTISI LENGKAP
Abstract
Pelabelan total sisi irregular dide¯nisikan sebagai pemberian nilai bilangan
bulat positif (nilai yang dipakai boleh berulang) pada himpunan titik dan sisi
dari suatu graf dengan bobot setiap sisinya berbeda (Ba·ca et al., 2007). Graf dua
partisi lengkap dengan m dan n titik, dinotasikan K
, adalah graf sederhana
dimana himpunan titiknya dapat dibagi menjadi dua partisi yakni himpunan V
dengan m titik dan V
2
m;n
dengan n titik, dan setiap titik di V
bertetangga dengan
setiap titik di V
2
1
. Alasan peneliti melakukan penelitian karena sebelumnya
penelitian tentang nilai ketakteraturan total sisi dari graf dua partisi lengkap
sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Jendro
·
l et al pada tahun 2009, namun
hanya pada graf dua partisi lengkap tunggal saja sedangkan pada gabungan graf
dua partisi lengkap belum pernah dilakukan, sehingga pada penelitian ini khusus
akan dibahas tentang nilai ketakteraturan total sisi (tes) dari gabungan graf dua
partisi lengkap.
Rumusan masalah dalam penelitian ini antaralain: (1) berapakah nilai ketakteraturan
total sisi (tes) dari pelabelan total sisi irregular pada gabungan graf
dua partisi lengkap simetris yang isomor¯s; (2) berapakah nilai ketakteraturan
total sisi (tes) dari pelabelan total sisi irregular pada gabungan graf dua partisi
lengkap non-simetris yang isomor¯s; (3) berapakah nilai ketakteraturan total sisi
(tes) dari pelabelan total sisi irregular pada gabungan dua komponen graf dua
partisi lengkap simetris yang non-isomor¯s. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui nilai ketakteraturan total sisi (tes) dari pelabelan total sisi irregular
pada gabungan graf dua partisi lengkap simetris isomor¯s, non-simetris
isomor¯s, dan simetris non-isomor¯s dengan batasan masalah s ¸ 2 dan n ¸ 2
untuk permasalahan pertama, s ¸ 2, n > m dan m ¸ 2 untuk permasalahan
kedua, dan n ¸ 2 untuk permasalahan ketiga.
Penelitian ini diawali dengan mencari batas bawah dari nilai tes pada gabungan
graf yang akan diteliti dengan menerapkan teorema dasar pelabelan total
sisi irregular yakni
l
jEj+2
3
m
· tes(G) · jEj. Langkah berikutnya adalah mela-
beli dan menentukan formulasi dari pelabelan total sisi irregular yang digunakan
sedemikian hingga bobot setiap sisinya berbeda. Langkah terakhir adalah menentukan
batas atas dari nilai tes pada gabungan graf yang akan diteliti dengan menggunakan
formulasi label yang telah diperoleh, yakni dengan mencari nilai label
terbesar yang digunakan dalam pelabelan gabungan graf tersebut. Berdasarkan
rentang nilai tes pada teorema dasar dan formulasi label tersebut, maka diperoleh
suatu teorema yang berlaku pada graf yang telah diteliti.
Penelitian ini menghasilkan beberapa teorema sebagai berikut:
1. nilai tes (sK
2. nilai tes (sK
3. nilai tes (K
n;n
m;n
n;n
) =
l
) =
§
S
K
sn
2
+2
3
smn+2
3
n+1;n+1
m
, untuk s ¸ 2 dan n ¸ 2;
¨
, untuk s ¸ 2, n > m dan m ¸ 2;
) =
l
2n
2
+2n+3
3
m
, untuk n ¸ 2.
Hasil penelitian ini berupa teorema baru yang nantinya dapat digunakan
sebagai acuan oleh peneliti lain untuk meneliti nilai ketakteraturan total sisi (tes)
dari gabungan graf-graf khusus yang lain.