dc.description.abstract | Sampai saat ini kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa di SMA
Negeri 1 Panji masih rendah dikarenakan pemilihan model pembelajaran yang kurang
sesuai. Untuk itu, guru perlu mencoba menerapkan model pembelajaran yang sesuai
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Salah satu
model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis sekaligus
hasil belajar siswa adalah pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa hingga mencapai KKM pada mata pelajaran Ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Panji pada
mata pelajaran ekonomi materi pokok uang semester genap tahun ajaran 2010/2011
dari rendah menjadi tinggi dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai portofolio
dan tes tulis siswa hingga mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 69. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode
purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
metode tes, metode pemberian tugas, metode wawancara dan metode dokumentasi.
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes,
9
wawancara dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran
kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa
yang berupa nilai portofolio dan tes tulis siswa pada mata pelajaran Ekonomi materi
pokok uang siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Panji. Pada siklus I, kemampuan berpikir
kritis siswa kelas X-3 tergolong Sedang. Secara individu nilai rata-rata portofolio dan
tes tulis siswa sebesar 68,26 yang berarti belum memenuhi KKM. Secara klasikal,
nilai performent, portofolio dan tes tulis siswa belum memenuhi standar ketuntasan,
karena baru mencapai 60,61%. Pada siklus II, kemampuan berpikir kritis siswa
meningkat dan mencapai kategori Tinggi, sedangkan rata-rata nilai portofolio dan tes
tulis siswa secara individu sebesar 81,67 dan secara klasikal mencapai 90,91% yang
berarti seluruhnya telah mencapai standar ketuntasan. Di sini telah menunjukkan
bahwa kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
mulai pelaksanaan pada setiap siklus. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
pembelajaran kontekstual dapat meingkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa kelas X-3 di SMA Negeri 1 Panji tahun ajaran 2010/2011. | en_US |