Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sis wa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat melalui Metode Make-a Match di SDN 9 Kilensari Situbondo Tahun Pelajaran 2011/2012
Abstract
Pembelajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan individu dalam usahanya
untuk memenuhi kebutuhan akademik dan non akademik. Tujuan dari belajar
mengajar adalah untuk memperoleh hasil yang optimal. Tinggi atau rendahnya mutu
pendidikan banyak dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran yang dilakukan
oleh seorang guru, karena guru secara langsung memberikan bimbingan dan bantuan
kepada siswa dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran akan berhasil
dan bermakna jika siswa aktif dalam proses pembelajaran. Metode make-a match
dipilih sebagai metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Penelitian ini diawali dengan beberapa permasalahan yaitu
bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 9 Kilensari melalui
metode make-a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan koperasi dan
kesejahteraan rakyat tahun pelajaran 2011/2012 dan bagaimanakah peningkatan hasil
belajar siswa kelas IV SDN 9 Kilensari melalui metode make-a match pada mata
pelajaran IPS pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat tahun pelajaran
2011/2012. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 9 Kilensari melalui metode make-a match pada
mata pelajaran IPS pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat tahun pelajaran
2011/2012. Manfaat dari penellitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam
menentukan metode pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 14 Desember
2011 di SDN 9 Kilensari dan wawancara dengan guru bidang studi IPS juga siswa
kelas IV, diketahui bahwa ada beberapa permasalah yang dihadapi oleh siswa kelas
IV SDN 9 Kilensari yaitu: 1) nilai/ ketuntasan hasil belajar siswa rendah, 2) siswa
kurang aktif. Pembelajaran IPS pada kelas IV SDN 9 Kilensari masih dalam kategori
rendah. Hal ini sesuai dengan nilai tugas siswa dengan rata-rata kelas 65, dengan
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SDN 9 Kilensari adalah 70. Siswa
yang tuntas mendapatkan nilai sekitar 70 sampai dengan 90 yaitu 7 orang dari 20
siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas berada jauh dibawah nilai standar
ketuntasan yaitu sekitar 13 orang dari 20 siswa. Jadi persentase ketuntasan belajar
siswa di kelas IV adalah sebagai berikut, siswa yang tuntas belajar sekitar 35% dan
siswa yang tidak tuntas sekitar 65%. Siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila
terdapat minimal 75% siswa telah mencapai nilai standar 70.
Setelah guru menerapkan metode make-a match, terjadi peningkatan hasil
belajar dan aktifitas siswa pada mata pelajaran IPS. Peningkatan aktiviras belajar
siswa dapat dilihat dari persentase yang diperoleh sebelum tindakan sebesar
49%,dengan kriteria kurang aktif meningkat menjadi 67% dengan kriteria cukup aktif
pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 83% dengan kriteria aktif pada siklus II.
Penerapan metode make-a match juga meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPS pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan masyarakat di SDN 9
Kilensari Situbondo. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari persentase
yang diperoleh sebelum tindakan sebesar 35% meningkat menjadi 60% pada siklus I,
dan meningkat lagi menjadi 80% pada siklus II.
Saran untuk tenaga pendidik, dengan penelitian ini bisa memberikan
sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu
pendidikan terutama di SDN 9 Kilensari.