EFEK TIMBAL (Pb) PADA BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.)
Abstract
Perkembangan industri yang pesat dan tidak diimbangi adanya pengolahan
limbah yang direkomendasikan akan memacu terjadinya pencemaran lingkungan.
Sebagai contoh industri kertas di Surabaya telah mengkontribusi sekitar 98% dari
seluruh limbah industri yang dibuang ke sungai Surabaya. Limbah-limbah tersebut
diperkirakan mengandung logam berat diantaranya timbal, padahal air sungai di
Surabaya digunakan sebagai bahan baku air minum, irigasi sawah atau tanaman
misalnya semanggi, sehingga dikhawatirkan jika semanggi tersebut mengandung
timbal.
Timbal bukanlah unsur yang esensial dalam tanaman maupun tubuh manusia.
Apabila masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui air minum atau tanaman
(sayuran), akan tertimbun di dalam tulang dan sisanya dalam jaringan lunak seperti
hati dan ginjal. Keracunan timbal pada manusia menyebabkan kerusakan pada ginjal,
sistem reproduksi, hati, dan otak serta saraf sentral pada anak-anak. Pada tanaman,
timbal dapat mempengaruhi jaringan daun yaitu mengubah struktur stomata dan
kandungan klorofil serta mengakibatkan gejala klorosis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek timbal pada tanaman semanggi, melalui sifat kelistrikan
tanaman dengan mengukur perubahan beda potensial listrik, dan luas daun tanaman,
serta efek visual daun akibat pemberian konsentrasi timbal yang berbeda.
Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan
Green House Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember. Media tanam yang digunakan adalah pasir
dan larutan Hoagland. Bibit semanggi yang telah terpilih ditanam, dan diberi
perlakuan dengan variasi konsentrasi timbal (Pb) yang berbeda yaitu 0 ppm, 3 ppm,
10 ppm, 20 ppm, dan 50 ppm, dengan lima kali replikasi. Pengukuran diulang
sebanyak lima kali, dan hasil pengukuran beda potensial listrik dan luas daun
dianalisis dengan statistik one way ANOVA, sedangkan pengamatan visual dilakukan
dengan mengamati perubahan warna daun semanggi selama pertumbuhan semanggi
sampai pada minggu ke delapan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi timbal yang
bervariasi memberikan efek pada nilai beda potensial listrik tanaman semanggi yang
berbeda-beda. Perubahan beda potensial listrik sudah teramati dari minggu ke lima
pengukuran pada semua perlakuan konsentrasi Pb, beda potensial listrik dapat
menjadi indikator yang baik terhadap efek timbal pada semanggi, jika dibandingkan
dari pengamatan visual pada minggu ke tujuh. Demikian juga pada pengukuran luas
daun yang baru menunjukkan efek signifikan pada minggu ke delapan, sedangkan
pada minggu sebelumnya tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi pada masyarakat untuk tidak
mengkonsumsi tanaman semanggi yang ditanam di sekitar perairan sungai Surabaya,
karena meskipun tanaman tersebut secara visual terlihat masih hijau segar dan baru
menunjukkan gejala klorosis pada konsentrasi menengah-tinggi pada minggu
delapan, tetapi mengacu pada beda potensialnya, tanaman tersebut sudah
mengandung timbal tinggi, sehingga dapat diindikasikan tanaman semanggi tersebut
terkontaminasi oleh timbal yang dampaknya berbahaya bagi kesehatan.