PENERAPAN TEORI BELAJAR BRUNER DALAM PEMBELAJARAN METODE DISCOVERY PADA JARING – JARING KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN SANENREJO 05 TEMPUREJO - JEMBER
Abstract
Pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa
cukup sulit dan tidak menarik bagi banyak siswa di sekolah. Salah satunya materi
yang berhubungan dengan geometri dalam hal ini bangun ruang. Hal ini
berdampak buruk bagi prestasi/hasil belajar siswa. SDN Sanenrejo 05 merupakan
salah satu sekolah dasar yang ada di Kabupaten Jember. Pembelajaran matematika
yang berlangsung di SD ini masih menggunakan metode ceramah. Guru hanya
memberikan pengertian jaring-jaring kubus dan balok. Siswa tidak pernah tahu
asal diperolehnya jaring-jaring tersebut, siswa tidak diberi kesempatan untuk
menggali dan menemukan sendiri dari mana jaring-jaring tersebut diperoleh. Nilai
ulangan harian siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa terhadap materi tersebut sangat rendah, ini terbukti dari
jumlah siswa kelas V sebanyak 17 anak, hanya 10 siswa yang memperoleh hasil
diatas 6,5.
Discovery / penemuan secara terbimbing dari guru merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi-materi yang
berhubungan dengan geometri dengan bantuan alat peraga. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah melalui implementasi metode discovery dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar jaring-jaring kubus dan balok
siswa kelas V SDN Sanenrejo 05 Tempurejo Jember? Lokasi penelitian adalah
SDN Sanenrejo 05 yang beralamat di dusun Mandilis Desa Sanenrejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V tahun
pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 17 siswa, seorang guru kelas dan seorang
observer. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus meliputi empat tahap, yaitu
perencanaan, implementasi / tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada siklus I
aktivitas siswa sebesar 65 %, aktivitas guru 79,5 % dan hasil ketuntasan belajar
siswa masih sebesar 70 %. Karena indikator keberhasilan masih belum tercapai,
maka perlu dilanjutkan dalam siklus II, dan hasilnya aktifitas siswa meningkat
menjadi 76 %, aktifitas guru 83,3 % dan ketuntasan belajar siswa 88 %.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui penerapan teori belajar Bruner dalam pembelajaran metode discovery
dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar jaring-jaring kubus dan
balok siswa kelas V SDN Sanenrejo 05 Tempurejo Jember. Berdasarkan
kesimpulan tersebut disarankan agar seorang guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, siswa diajak berpartisipasi aktif dalam pembelajaran,
salah satunya yaitu dengan menggunakan metode discovery, guru diharapkan
dapat menggunakan suatu media atau alat peraga pembelajaran yang
dipergunakan untuk membantu siswa dalam belajar.