dc.description.abstract | esu litan siswa dalam men yelesaikan soal ben tuk perkalian diseb abkan
karena masalah matematika yang berbentuk so al perkalian mempunyai
karakteristik tersendiri untuk menyelesaikannya, selain siswa dituntut untuk hafal
perkalian, sis wa juga harus mampu menterjemahkan soal ke dalam kalimat
matematika yang sesuai dengan so al. Guru harus membantu siswa untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan metode dan model
pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi maupun karakteristik
siswa.
Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat memberikan
kodisi belajar yang menyenangkan, meningkatkan keterampil an sosial dan
aktivit as siswa, membantu kesulitan siswa dalam menyelesaikan perkalian, karena
pada dasarnya karakteristi k sis wa kelas III adalah siswa yang mempunyai
kebiasaan berkelompok-kelompok.Rumusan masalah peneli tian seb agai berikut 1)
Bagaimanakah penerapan pembelajaran kooperati f model STAD yang dapat
meningkatkan hasil belajar pada penyelesaian soal pokok bahasan perkalian kelas III
semester I SDN Jember Lor 02 tahun ajaran 2011/2012 ?, 2) Bagaimanakah
peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif model STAD pada
penyelesaian soal pokok bahasan perkalian siswa kelas III SDN Jember Lor 02 tahun
ajaran 2011/2012 ?, 3)Bagaimanakah tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam
penerapan pembelajaran kooperatif model STAD pada penyelesaian soal pokok
perkalian siswa kelas III SDN Jember Lor 02 tahun ajaran 2011/2012 ?
Tujuan dari peneliti an ini adalah: (1) Untuk mengetahui penerapan
pembelajaran kooperatif model STAD pada penyelesaian soal pokok bahasan
perkalian kelas III SDN Jember Lor 02 tahun ajaran 2011/2012; (2) Untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif model STAD pada
penyelesaian soal pokok bahasan perkalian siswa kelas III SDN Jember Lor 02 tahun
ajaran 2011/2012; (3) Untuk mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam
penerapan pembelajaran kooperatif model STAD pada pokok bahasan perkalian
siswa kelas III SDN Jember Lor 02 tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Jember Lor 02 kelas III yang terdiri dari
30 siswa, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok yang heterogen. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus.
Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Deskriptif kualitatif menganalisis data berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi, sedangkan deskriptif kuantitatif menganalisis tes individu.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 9 April 2012 sampai 30 April
2012 dengan subjek penelitian siswa kelas III SDN Jember Lo 02 Kabupaten Jember.
Data yang dikumpulkan berupa penilaian aktivitas tim, aktivitas siswa, aktivitas guru,
dan tes individu. Pada siklus I, aktivitas tim mencapai 76,05 dan 50%, aktivitas
siswa siklus I mencapai 66,16% dan aktivitas siswa secara klasikal mencapai 67,78%,
aktivitas guru mencapai 80,3%, serta tes individu kuis 1 dan kuis 2 mencapai 61,63%
dan 67,67%. Pada siklus II, aktivitas tim mencapai 87,55% dan 75%, aktivitas siswa
siklus I mencapai 75,51% dan aktivitas siswa secara klasikal mencapai 77,23%,
aktivitas guru mencapai 87,88%, Analisis data hasil penelitian siklus I dari rata-rata
kuis 1, kuis 2 dan tes akhir I mencapai 66,67%, pada siklus II dari kuis 3 dan tes akhir
II mencapai 83,33%. Berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar pada siklus II
tersebut, maka siswa kelas III telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Karena kelas dikatakan tuntas belajar bila terdapat minimal 70% yang telah mencapai
skor ≥ 60.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan
aktivitas dan hasil belajar pada penyelesaian soal bentuk perkalian dengan
menggunakana media pembelajaran Tulang Napier.
Saran yang dapat saya berikan bagi guru dapat menciptakan suasana belajar
yang aktif dan menyenangkan, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil
belajar dengan cara pembentukan kerjasama yang baik sehingga dapat saling
membantu kesulitan yang dihadapi satu sama lain, serta dapat meningkatkan
keakraban siswa. | en_US |