Show simple item record

dc.contributor.authorAgung Daniarso
dc.date.accessioned2013-12-05T07:26:55Z
dc.date.available2013-12-05T07:26:55Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM081510501032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4990
dc.description.abstractLahan pertanian beririgasi di indonesia dari tahun ke tahun semakin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Salah satu penyebab menurunnya luas lahan tersebut adalah adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan nonpertanian. Adanya alih fungsi lahan menyebabkan semakin berkurangnya hasil produksi padi. Salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan produksi padi adalah dengan memanfaatkan lahan kering yang memilki potensi cukup besar untuk bisa dikembangkan menjadi lahan sawah. Masalah yang paling dominan dalam budidaya tanaman di lahan kering adalah difisiensi air pada saat musim kemarau, kekurangan unsur hara dan rendahnya tingkat efisiensi penyerapan unsur hara sebagai akibat dari kurangnya pasokan air di dalam tanah. Salah satu solusi untuk berbagai permasalahan di lahan kering tersebut adalah dengan memanfaatkan biofertilizer yang diaplikasikan melalui daun. Salah satu contoh biofertilizer adalah bakteri fotosintetik Synechococcus sp. yang mampu menambat N dari udara sehingga mampu mengoptimalkan proses fotosintesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian seberapa besar peranan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. yang berasosiasi dengan tanaman padi dalam meningkatkan aktivitas nitrogenase di daun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inokulasi bakteri Synechococcus sp terhadap Status N-jaringan daun tanaman padi yang tercekam kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Agrotechnopark Universitas Jember pada 12 Desember sampai dengan 28 April 2013. Penelitian ini menggunakan benih padi varietas lokal dan dirancang dengan menggunakan Rancangan Split-Plot dengan dua faktor. Faktor pertama adalah cekaman kekeringan yang terdiri atas 3 taraf (tanpa cekaman air, dicekam umur 10-20 HST, dan dicekam umur 50-60 HST). Faktor kedua adalah inokulasi bakteri Synechococus sp yang terdiri atas 2 taraf yaitu tidak diinokulasi dandiinokulasi. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi kandungan N-total jaringan, berat kering tanaman, panjang akar, laju pertumbuhan tanaman, kandungan klorofil daun, serta daya hantar stomata. Analisis N-total jaringan menggunakan metode modifikasi Kjeldahl. Nilai rerata antar perlakuan pada setiap parameter dibedakan dengan SEM (Standard Error of the Mean). Hasil penelitian menunjukkan kandungan N-Total jaringan daun tanaman padi yang berasosiasi dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp ketika dicekam pada fase pertumbuhan anakan (10-20 HST) mengalami penurunan sebesar 15,42 % dibandingkan tanaman yang tidak dicekam meskipun secara tidak nyata tanaman yang tidak berasosiasi dengan bakteri Synechococcus sp mengalami sedikit peningkatan kadar N total. Kekurangan unsur N pada periode cekaman tersebut dapat menurunkan jumlah anakan tanaman padi karena unsur N sangat dibutuhkan pada fase vegetatif tanaman terutama pada saat pembentukan anakan. Sedangkan pada saat dicekam pada saat fase inisiasi malai (50-60 HST) kandungan N total juga menurun baik yang berasosiasi dengan bakteri Synechococcus sp. maupun yang tidak berasosiasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501032;
dc.subjectkekeringan, padi, synecococcus spen_US
dc.titleSTATUS N-JARINGAN DAUN TANAMAN PADI YANG BERASOSIASI DENGAN Synecococcus sp. YANG TERCEKAM KEKERINGANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record