Show simple item record

dc.contributor.authorMochamad Yasin
dc.date.accessioned2013-12-05T07:23:34Z
dc.date.available2013-12-05T07:23:34Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM071810101096
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4982
dc.description.abstractPenjadwalan merupakan suatu kegiatan pengurutan pembuatan atau pengerjaan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin. Penjadwalan flowshop yaitu pemrosesan sejumlah barang dengan mengatur urutan pekerjaan yang dimiliki dengan urutan sama disetiap mesin. Kampung Batik Labako adalah salah satu industri rumahan pembuatan batik khas Jember tepatnya di daerah kecamatan Sumber Jambe desa Sumber Pakem yang menggunakan aliran proses flowshop karena setiap memproduksi batik diproses tepat satu kali pada setiap mesin dengan urutan sama. Permasalahan yang dihadapi di industri rumahan ini adalah penjadwalan produksi batik yang kurang maksimal. Hal ini terlihat pada penyusunan jadwal produksi oleh pemilik industri rumahan ini yang kurang efektif dalam pengelolaan sumber daya yang ada. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian penjadwalan pembuatan batik ini adalah ingin menganalisis performa dari Algoritma Heuristik Pour, Algoritma Gupta dan Algoritma Palmer. Analisis performa ini dimulai dengan mengetahui nilai makespan (total waktu penyelesaian pekerjaan) dari ketiga algoritma di atas, sehingga diperoleh penjadwalan produksi batik yang optimal. Berdasarkan makespan algoritma Heuristik Pour memiliki makespan sebesar 38 jam, algoritma Gupta memiliki makespan sebesar 41 jam, algoritma Palmer memiliki makespan sebesar 44 jam. Berdasarkan nilai yang dihasilkan dari analisis Efficiency Index (EI), perbandingan makespan algoritma Heuristik Pour dengan algoritma Gupta dalam memproduksi batik menghasilkan nilai 0.926829268292683, artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari pada algoritma Gupta. Perbandingan makespan algoritma Heuristik Pour dengan algoritma Palmer sebesar 0.8636363636363636, artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari pada algoritma Palmer. Perbandingan makespan algoritma Gupta dengan algoritma Palmer sebesar 0.9318181818181818, artinya algoritma Gupta lebih baik dari pada algoritma Palmer. Begitu juga berdasarkan Relative Error (RE), algoritma Heuristik Pour dengan algoritma Gupta menghasilkan nilai Relative Error (RE) sebesar 7,32% artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari algoritma Gupta dan algoritma Heuristik Pour dengan algoritma Palmer sebesar 13,64% artinya algoritma Heuristik Pour lebih baik dari algoritma Palmer serta algoritma Gupta dengan algoritma Palmer sebesar 6,82% artinya algoritma Gupta lebih baik dari algoritma Palmer. Berdasarkan nilai Elapsed Runtime (ER) perbedaan waktu pemrosesan dari tiap algoritma tidak terlalu besar sehingga ketiga algoritma yaitu algoritma Heuristik Pour, algoritma Gupta dan algoritma Palmer ketiganya bisa dipakai. Jadi sesuai dengan analisis di atas bahwa algoritma yang sesuai untuk memproduksi batik di industri rumahan Kampung Batik Labako berdasarkan nilai Efficiency Index (EI), Relative Error (RE) dan Elapsed Runtime adalah algoritma Heuristik Pour dengan urutan Job2-Job1-Job4-Job3 yaitu batik tulis kelir, batik tulis biasa, batik tulis kombinasi, batik cap dan didapat makespan sebesar 38 jamen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810101096;
dc.subjectANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI BATIK DENGAN ALGORITMA HEURISTIK POUR, ALGORITMA GUPTA DAN ALGORITMA PALMERen_US
dc.titleANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI BATIK DENGAN ALGORITMA HEURISTIK POUR, ALGORITMA GUPTA DAN ALGORITMA PALMERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record