dc.description.abstract | Dalam realita di lapangan masih banyak wanita manula yang masih bekerja
untuk mencari nafkah. Hal tersebut terjadi dikarenakan factor ekonomi. Keadaan
ekonomi yang sulit mendorong wanita manula untuk bekerja demi kebutuhan rumah
tangga. Sebagian besar dalam subyek penelitian ini, wanita manula yang bersuami
namun sudah tdak kuat untuk bekerja sehingga pekerja wanita manula sebagai tulang
punggung keluarga.
Peran wanita manula dalam mencari nafkah tidak serta merta menghilangkan
atau mengurangi peran tradisionalnya sebagai ibu rumah tangga. Dalam mengatasi
peran gandanya wanita manula menggunakan menejemen waktu rapi agar semua
pekerjaanya dapat terselesaikan. Berdasarkan penelitian, wanita manula mencurahkan
8 jam perhari waktunya untuk bekerja disektor publik. Sisa waktu bekerja tersebut
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, kegiatan individu, kegiatan
kemasyarakatan, dan istirahat.
Kegiatan sosial masyarakat yang masih lestari dipertahankan oleh pekerja
wanita manula adalah seperti, kawinan, sunatan, dan kematian juga masih terlihat
cukup kental di masyarakat Kecamatan Muncar. Kegiatan yang bersifat keagamaan
juga masih dilakukan oleh para pekerja wanita manula, yaitu berupa pengajian
rutinan dan peringatan hari besar agama Islam. Terdapat juga kegiatan yang
mempunyai muatan ekonomi yaitu arisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
alokasi waktu untuk kegiatan sosial antara 2 sampai 3 jam perminggu. Bila dirata-
rata yang digunakan untuk kegiatan sosial menunjukkan angka 2,5 jam setiap
viii
minggu. Kegiatan untuk individual yang mendapat curahan waktu lebih banyak
adalah untuk kegiatan istirahat yaitu untuk tidur dimalam hari.
Dengan pendapatan rata- rata 600.000 perbulan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari dengan kehidupan sangat sederhana. Upah yang didapat tidak
seluruhnya digunakan untuk keperluan konsumsi. Sebagian pendapatannya
diselisihkan untuk menabung. Hasil tabunga dibelikan hewan ternak untuk dipelihara. | en_US |