PROSES PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK UNTUK PUPUK BERSUBSIDI DI KELOMPOK TANI SUMBER REJEKI DESA GLUNDENGAN KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pupuk merupakan komoditi yang memiliki peran strategis dalam
mendukung sektor pertanian dan dalam upaya meningkatkan hasil produksi
petani. Pupuk telah menjadi kebutuhan pokok bagi petani dalam produksi
tanamnya. Tetapi penggunaan pupuk memerlukan biaya dan biaya tersebut
merupakan beban bagi petani dalam proses produksi.. Pemerintah memberikan
subsidi pupuk untuk meringankan beban petani dalam proses produksi, selain itu
pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan petani
yaitu melalui pola distribusi pupuk bersubsidi dengan pola tertutup. Peraturan
Menteri Pertanian Nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan Petani yang menjadi Pedoman Penyusunan Rencana Definitif
Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani
sebagai pihak pelaku utama pembangunan pertanian melalui musyawarah
menyusun Rencana Definitif Kelompok (RDK) yang merupakan rencana kerja
usahatani dari kelompok tani untuk satu periode (1 tahun) yang berisi rincian
kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani.
Tujuan penelitian ini adalah. (1) Mendeskripsikan proses penyusunan dan
pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di kelompok tani
Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. (2)
Mengetahui penyimpangan-penyimpangan dan permasalahan dalam proses
penyusunan dan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di
kelompok tani Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten
Jember.
Topik ini penting untuk diteliti, karena permasalahan tahunan dalam
pertanian adalah masalah pupuk. Masalah pupuk ini terjadi ketika para petani
memasuki masa tanam pasca masa panen, yaitu dengan maraknya penyalahgunaan
pupuk bersubsidi dan kelangkaan pupuk yang terjadi di sejumlah daerah dan celah
dalam melakukan pencurian pupuk bersubsidi ini banyak dilakukan di proses
perumusan RDKK.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif, yaitu
dengan pendekatan kualitatif di dalam sebuah studi, sehingga data yang digunakan
adalah data kualitatif. Berdasarkan taraf pembahasan masalah, tipe penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Dalam tahap pengumpulan data peneliti
menggunakan data primer, dan sekunder. Data primer menggunakan metode
observasi, dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan
menggunakan metode dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teori formulasi kebijakan model kelompok
yang diadopsi dari konsep yang dikemukakan oleh Thomas R. Dye yang
mencakup diantaranya. (1). Membuat aturan permainan dalam percaturan antar
kelompok. (2). Mengatur kompromi dan menciptakan keseimbangan kepentingankepentingan yang berbeda.
Mewujudkan kompromi-kompromi tersebut dalam bentuk kebijaksanaan negara.
(4). Memaksakan berlakunya kompromi-kompromi
bagi semua pihak. Secara garis besar penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
proses penyusunan dan pengajuan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
(RDKK) di kelompom tani Sumber Rejeki Desa Glundengan Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember berjalan belum efektif dan belum mampu
menyelesaikan permasalahan yang di alami petani (anggota kelompok tani).