PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIPEROLEH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI), METODE GENIUS LEARNING DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Siswa Kelas X PM Semester Gasal SMK Plus Mambaul Khoiriyatil Islamiyah Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran 2012-2013)
Abstract
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa model pembelajaran konvensional masih
menjadi model pembelajaran yang paling sering diterapkan. Guru hanya sesekali
mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang lain. Informasi yang diperoleh
peneliti dari guru mata pelajaran kewirausahaan kelas X SMK MHI Jember pada saat
dilakukan observasi awal pada permulaan semester gasal tahun ajaran 2012/2013, bahwa
guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam menyampaikan
materi kewirausahaan. Guru tersebut mengungkapkan bahwa model pembelajaran
konvensional masih menjadi pilihan utama karena guru sudah familiar dan mudah dalam
menerapkannya. Model konvensional tersebut disampaikan dengan metode ceramah dan
sesekali pemberian tugas dan tanya jawab. Hasil pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional, menunjukkan bahwa masih banyak siswa di beberapa
kelas XPM yang mendapatkan nilai pada kriteria rendah, dan hanya beberapa siswa saja
yang mendapatkan nilai pada kriteria sedang serta tinggi. Dari permasalahan yang ada,
peneliti mencoba untuk mengeksperimenkan dua model pembelajaran kooperatif yaitu
metode Problem Based Instruction dan metode Genius Learning yang diharapkan dapat
mendorong siswa menjadi lebih aktif dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparasional yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui model
pembelajaran kooperatif metode Problem Based Instruction (PBI), metode Genius
Learning, dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran kewirausahaan
vii
pokok bahasan mengembangkan semangat wirausaha tahun pelajaran 2012-2013.
Penelitian ini dilakukan di SMK MHI Bangsalsari Jember dimana subyek yang diteliti
adalah siswa kelas XPM. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive area.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XPM1 sampai dengan kelas XPM3.
Sampel yang digunakan adalah kelas XPM1 sebagai kelas eksperimen
, yaitu kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Problem Based Instruction, kelas
XPM2 sebagai kelas eksperimen
2
viii
1
yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode Genius Learning, dan kelas XPM3 sebagai kelas kontrol yaitu kelas
yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANAVA. Sebelum melakukan uji
ANAVA terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan anova dan
dilakukan uji normalitas menggunakan chi square.
Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
berlangsung didominasi oleh aktivitas menyampaikan pendapat, memecahkan masalah,
dan menulis laporan, masing-masing memiliki skor rata–rata sebesar 3,37, 3,44, dan 3,27.
Rata-rata aktivitas belajar siswa secara keseluruhan sebesar 3,13 yang ternasuk dalam
kriteria aktif. Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode Genius Learning (GL) didominasi oleh aktivitas menjawab dan
menyampaikan pendapat yang sama-sama memiliki skor rata-rata sebesar 3,32. Rata-rata
aktivitas belajar siswa secara keseluruhan sebesar 2,95 yang ternasuk dalam kriteria aktif.
Sedangkan aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
konvensional didominasi oleh aktivitas mendengarkan yang memiliki skor rata-rata
sebesar 3,42. Rata-rata aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran konvensional
secara keseluruhan sebesar 2,35 yang termasuk kriteria cukup aktif. Berdasarkan data
tersebut maka dapat menjawab hipotesis yang diajukan bahwa ada perbedaan aktivitas
belajar siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran pembelajaran kooperatif