dc.description.abstract | Pembuangan lumpur lapindo ke Kali Porong menyebabkan perubahan
morfologi secara terus menerus, sehingga perlu adanya monitoring dan evaluasi.
Monitoring dan evaluasi ini membutuhkan data debit sepanjang Kali Porong
sehingga membutuhkan data debit dari anak-anak sungainya. Namun demikian
adanya keterbatasan alat ukur debit pada anak sungai yang merupakan inflow Kali
Porong yaitu Kali Sadar dan Kali Kambeng menyebabkan sulit untuk melakukan
pemodelan penelusuran banjir. Penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui
pemodelan penelusuran banjir di Kali Porong dari Dam Lengkong (KP 0) sampai
Jembatan Porong (KP 154) dengan software HEC-HMS.
Pendekatan pemodelan penulusuran banjir ini dilakukan dengan data time
series pada kali Porong untuk merubah data hujan menjadi debit pada sub-DAS
Kali Kambeng dan sub-DAS Kali Sadar menggunakan metode clark dan untuk
penelusuran banjir dari Dam Lengkong (KP 0) sampai Jembatan Porong (KP 154)
menggunakan metode Muskingum pada software HEC-HMS. Input data yang
digunakan adalah data debit dan data hujan harian tahun 2006 dan 2010. Proses
kalibrasi dilakukan dengan mecoba-coba parameter koefisien C baik pada metode
Clark maupun Muskingum. Kalibrasi menggunakan data bulan April 2006
sedangkan validasinya menggunakan data bulan Desember 2006 dan Desember
2010.
Hasil kalibrasi dan validasi model menunjukkan parameter koefisien C
sebesar 1,15 untuk metode Clark (0,8-2,2); dan 4,733 untuk metode Muskingum
(4,71-4,78). Nilai NASH dan nilai koefisien determinasi pearson yang diperoleh
sebesar N=0,803940; R
2
=0,806728 pada bulan April 2006, N=0,788711;
R
2
=0,889 pada bulan Desember 2006, dan N=0,942171; R
2
=0,95 pada bulan
Desember 2010. Nilai tersebut menunjukkan bahwa model tersebut memiliki
tingkat akurasi yang bagus. Prosentase perbandingan inflow Kali Porong dari subDAS
Sadar dan sub-DAS Kambeng yang diperoleh dari hasil simulasi adalah
sebesar 67% dibanding 33%. | en_US |