Show simple item record

dc.contributor.authorVanda Ramadhani
dc.date.accessioned2013-12-05T06:40:27Z
dc.date.available2013-12-05T06:40:27Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM071610101033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4891
dc.description.abstractResin akrilik heat cured sampai saat ini merupakan jenis resin akrilik yang sering digunakan sebagai basis gigi tiruan. Namun, salah satu kekurangan resin akrilik adalah sifatnya yang mudah menyerap air sehingga bila terlalu lama berada dalam rongga mulut akan menyerap saliva dan membentuk lapisan acquired pellicle. Lapisan yang kaya protein ini mempermudah perlekatan mikroorganisme dan maturasi plak. Pemakaian gigi tiruan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan Pemakaian gigi tiruan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya Candida albicans dalam rongga mulut. Penutupan mukosa oleh basis gigi tiruan dapat mengurangi efek pembersihan saliva. Akibatnya sisa makanan akan semakin menumpuk dan mikroorganisme termasuk C. albicans dapat meningkat prevalensinya. Bila gigi tiruan dipakai terus-menerus termasuk pada malam hari maka jumlah kepadatan C. albicans akan meningkat dan hal ini merupakan kecenderungan untuk terjadinya denture stomatitis. Denture stomatitis adalah suatu proses keradangan pada mukosa rongga mulut akibat penggunaan gigi tiruan. Denture stomatitis dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan rongga mulut dan kebersihan gigi tiruan. Gigi tiruan dapat dibersihkan secara mekanis maupun secara kimia. Pembersihan gigi tiruan secara kimia dapat dilakukan dengan merendam gigi tiruan ke dalam bahan pembersih gigi tiruan. Temu kunci adalah salah satu tanaman herbal yang sudah sejak lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern, karena memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bahan yang lebih efektif antara ekstrak rimpang temu kunci konsentrasi 10% dan larutan sodium hypochlorite 0,5% dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada resin akrilik heat cured dengan lama perendaman 6 jam. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test-only control group design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel berupa lempeng resin akrilik heat cured sebanyak 30 sampel dan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok yang direndam dalam ekstrak rimpang temu kunci 10%, kelompok yang direndam dalam sodium hypochlorite 0,5%, dan kelompok yang direndam dalam aquadest steril. Efektifitas ekstrak rimpang temu kunci 10% dan sodium hypochlorite 0,5% diamati dengan melakukan perhitungan jumlah Candida albicans menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna Kesimpulan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa ekstrak rimpang temu kunci dengan konsentrasi 10% lebih efektif daripada sodium hypochlorite 0,5% dalam menghambat pertumbuhan C. albicans pada resin akrilik heat cured dengan lama perendaman selama 6 jam.enis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test-only control group design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel berupa lempeng resin akrilik heat cured sebanyak 30 sampel dan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok yang direndam dalam ekstrak rimpang temu kunci 10%, kelompok yang direndam dalam sodium hypochlorite Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test-only control group design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pada penelitian ini digunakan sampel berupa lempeng resin akrilik heat cured sebanyak 30 sampel dan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok yang direndam dalam ekstrak rimpang temu kunci 10%, kelompok yang direndam dalam sodium hypochlorite diamati dengan melakukan perhitungan jumlah Candida albicans menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara masing-masing kelompok perlakuan. Nilai absorban C. albicans pada resin akrilik yang direndam dalam ekstrak rimpang temu kunci 10% paling sedikit daripada yang direndam dalam NaOCl 0,5% dan aquadest steril. Kesimpulan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa ekstrak rimpang temu kunci dengan konsentrasi 10% lebih efektif daripada sodium hypochlorite 0,5% dalam menghambat pertumbuhan C. albicans pada resin akrilik heat cured dengan lama perendaman selama 6 jam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101033;
dc.subjecttemu kunci, resin akrilik, gigi tiruanen_US
dc.titleEFEKTIFITAS EKSTRAK RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata )(Roxb.)(Schlecht)10% DAN SODIUM HYPOCHLORITE 0,5% SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA RESIN AKRILIK HEAT CUREDen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record