MODIFIKASI SUDUT PENYINARAN HORIZONTAL PADA BISECTING TECHNIQUE RADIOGRAPHY UNTUK MENDAPATKAN KEJELASAN GAMBARAN SALURAN AKAR GIGI MOLAR PERTAMA RAHANG BAWAH (Eksperimental Klinis)
Abstract
INGKASAN
Modifikasi Sudut Penyinaran Horizontal Pada Bisecting Technique
Radiography Untuk Mendapatkan Kejelasan Gambaran Saluran Akar Gigi
Molar Pertama Rahang Bawah: Lusy Augustin Margaretha; 091610101026; 2013;
62 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Pemeriksaan radiografi merupakan alat bantu diagnosa yang sangat penting
terutama dalam kasus-kasus endodontik serta perawatannya. Hasil pemeriksaan
radiografi periapikal standar terutama pada gigi yang memiliki akar atau saluran akar
ganda seringkali menimbulkan masalah dengan kejelasan gambaran saluran akar.
Pada gigi molar pertama rahang bawah hampir selalu mempunyai dua saluran akar
pada akar mesial. Keterbatasan teknik radiografi pada periapikal standar dapat diatasi
dengan cara melakukan modifikasi sudut penyinaran terutama sudut penyinaran
horizontalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modifikasi sudut
penyinaran horizontal yang dapat menghasilkan gambaran saluran akar yang paling
jelas dari gigi molar pertama rahang bawah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan rancangan
post test only group design. Sampel terdiri atas 15 orang yang dilakukan penyinaran
dengan menggunakan modifikasi sudut horizontal 0
vii
0
, 20
0
, 30
0
, film yang sudah di
exposed diberi kode sesuai dengan sudut penyinarannya dan dilakukan pemrosesan
film dengan menggunakan metode visual. Radiograf yang diperoleh dipasang pada
frame yang telah diberi identitas sesuai nama subjek penelitian dan ditempatkan
sesuai dengan kode sudut penyinarannya. Pengamatan dilakukan dengan bantuan
viewer oleh 3 orang pengamat. Hasil pengamatan dicatat dan diberi skor sesuai
dengan kriteria dan dicatat.
Data hasil penelitian dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa modifikasi
sudut penyinaran horizontal 20
0
mempunyai skor tertinggi yaitu 3, sudut penyinaran
viii
horizontal 0
0
menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda yaitu 2 sedangkan skor
terendah pada sudut penyinaran horizontal 30
viii
0
yaitu 1. Uji statistik Kruskal-Wallis
menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Hasil uji MannWhitney
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara modifikasi
sudut horizontal 0
0
dengan 30
0
, sudut 20
0
dengan 30
0
, dan tidak terdapat perbedaan
yang bermakna antara modifikasi sudut horizontal 0
0
dengan 20
0
.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kejelasan gambaran saluran akar gigi molar pertama rahang bawah pada bisecting
technique radiography dengan modifikasi sudut penyinaran horizontal 0
dan modifikasi sudut penyinaran horizontal 20
0
pada bisecting technique radiography
memberikan gambaran saluran akar gigi molar pertama rahang bawah yang pali jelas.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]