dc.description.abstract | Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangbendo 03 Kecamatan Tekung
Kabupaten Lumajang mata pelajaran IPS pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan
rakyat masih dibawah standart ketuntasan belajar minimal dan masih jauh dari
harapan untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan IPS. Berdasarkan hasil
wawancara pada tanggal 3 Agustus 2010 dan observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti dalam proses pembelajaran IPS kelas IV pada tanggal 4 Agustus 2010, dapat
disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran guru yang cenderung monoton, dimana guru
masih menggunakan metode ceramah. (2) kurangnya penggunaan media
pembelajaran sebagai alat dalam membantu memahami materi pembelajaran. (3)
kurangnya melibatkan aktivitas siswa pada pembelajaran sehingga siswa cenderung
pasif.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disusun perumusan masalah,
sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan model bermain peran dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri Karangbendo 03 Kecamatan
Tekung Kabupaten Lumajang pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar koperasi dan
kesejahteraan rakyat?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa di kelas IV di SD Negeri Karangbendo 03 Kecamatan Tekung Kabupaten
Lumajang pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar koperasi dan kesejahteraan
rakyat dengan penerapan model bermain peran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangbendo 03 Kecamatan Tekung
Kabupaten Lumajang kelas IV yang terdiri dari 24 siswa, dengan 12 siswa laki-laki
dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan dua
siklus. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara , observasi dan tes.
Pengambilan data dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011 dimana pra
siklus dilakukan pada bulan Agustus 2010 sedangkan pelaksanaan penelitian
dilakukan pada bulan Maret 2011, yang mana sebelumnya diadakan pre-test pada
tanggal 3 Maret 2011, siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2011 dan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I aktivitas belajar siswa
kelas IV mengalami ketuntasan dengan persentase sebesar 75% dan siswa yang tidak
tuntas dengan persentase sebesar 25% sedangkan pada siklus II aktivitas siswa kelas
IV mengalami ketuntasan dengan persentase sebesar 91% dan siswa yang tidak tuntas
persentasenya sebesar 9 %. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat pada hasil belajar siswa pra siklus secara klasikal, siswa yang
mengalami ketuntasan mencapai 58,33% yang mendapat nilai
65
dan siswa yang
tidak tuntas mencapai 41,66%, setelah dilaksanakan perlakuan pada siklus I
persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 70,83% dan siswa yang
tidak tuntas mencapai 29,17% karena pada siklus I hasil belajar siswa masih belum
mengalami ketuntasan, maka peneliti melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I.
Setelah dilakukan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I yaitu secara klasikal ketuntasan belajar siswa mencapai 87,5% dan
siswa yang tidak tuntas mencapai 12,5%.
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan model bermain
peran dapat meningkatan aktivitas belajar siswa kompetensi dasar koperasi dan
kesejahteraan rakyat di kelas IV SD Negeri Karangbendo 03 Kecamatan Tekung
Kabupaten Lumajang, (2) penerapan model bermain peran dapat meningkatan hasil
belajar siswa kompetensi dasar koperasi dan kesejahteraan rakyat di kelas IV SD
Negeri Karangbendo 03 Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang.
viii
Berdasarkan penelitian ini peneliti mengemukakan beberapa saran antara lain:
(1) bagi guru, harus lebih kreatif serta mampu melakukan variasi maupun inovasi
dalam proses kegiatan pembelajaran dengan penerapan model bermain peran
sehingga tidak terkesan monoton serta siswa tidak merasa bosan sehingga
pembelajaran tersebut menyenangkan dan bermakna bagi siswa, (2) bagi siswa, dapat
dijadikan sebagai motivasi dalam meningkatkan hasil belajar serta menambah
pengalaman siswa, (3) bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai suatu masukan
untuk mengembangkan penelitian lain dalam menerapkan model bermain peran untuk
lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda serta ruang lingkung yang lebih luas
dan lebih baik lagi. | en_US |