POTENSI PERASAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PASCA GINGIVEKTOMI PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Abstract
Pemanfaatan kekayaan hayati Indonesia seperti penggunaan tanaman
herbal sebagai salah satu bahan alternatif pengobatan tradisional telah meluas di
masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan daun pepaya (Carica papaya L.)
sebagai obat untuk menyembuhkan luka. Dalam bidang kedokteran gigi, luka
dapat terjadi setelah perawatan gingivektomi. Gingivektomi merupakan teknik
penghilangan jaringan gingival melalui prosedur pembedahan. Pada saat terjadi
luka, tubuh akan merespon dengan mengadakan respon penyembuhan. Salah satu
elemen seluler yang berperan dalam penyembuhan adalah sel fibroblas. Proliferasi
fibroblas dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi, salah satunya vitamin C.
Kandungan vitamin C dalam daun pepaya diketahui cukup tinggi yaitu sebesar
140 mg dalam 100 g daun. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai
potensi perasan daun pepaya terhadap jumlah sel fibroblas pasca gingivektomi
pada tikus Wistar jantan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi perasan daun
pepaya terhadap peningkatkan jumlah sel fibroblas gingiva pasca gingivektomi
pada tikus Wistar jantan, dan lama pemberian perasan daun pepaya yang
berpengaruh dalam peningkatkan jumlah sel fibroblas gingiva pasca gingivektomi
pada tikus Wistar jantan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]