dc.description.abstract | INGKASAN
Kajian Prevalensi Ameloblastoma Berdasarkan Usia, Regio, Jenis Kelamin,
Tipe Histo Patologi Anatomis dan Penatalaksanaannya di RSD dr. Soebandi
Jember Tahun 2008-2012; Dawailatur Rahman Setiady, 091610101030; 2013: 64
halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Ameloblastoma merupakan neoplasma jinak odontogen, yang secara lokal
dapat menginvasi ke jaringan sekitarnya, dan berasal dari epitelium dan atau jaringan
ikat mesenkim. Ameloblastoma berdasarkan tipe kliniko radiografis dan tipe
histopatologis mempunyai implikasi spesifik dalam perawatannya, mulai yang
bersifat non radikal (kuretase, enukleasi, reseksi enblok, reseksi segmental), hingga
bersifat radikal (hemimandibulektomi, mandibulektomi, hemimaksilektomi, dan
maksilektomi). Rumah Sakit dr. Soebandi Jember merupakan rumah sakit terbesar di
wilayah bagian timur dari provinsi Jawa Timur dan ditetapkan sebagai pusat rujukan
dari rumah sakit sekitarnya.
Penderita ameloblastoma diperkirakan mencapai 0,5 per satu juta penduduk
setiap tahunnya, meskipun di berbagai bagian di dunia misalnya Afrika Selatan, telah
dilaporkan mempunyai insidensi yang lebih tinggi. Kemungkinan insidensi kasus
ameloblastoma di Indonesia dari 228.523.300 jiwa sekitar 115 kasus. Kejadian
puncak penderita ameloblastoma terjadi pada usia dekade ke-3 hingga dekade ke-4,
dan memiliki distribusi jenis kelamin yang sama. Frekuensi ameloblastoma relatif
lebih banyak terjadi pada mandibula dibandingkan maksila, dengan persentase yang
bervariasi antara 80%:20% hingga 99%:1%.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi ameloblastoma
berdasarkan usia, regio, jenis kelamin, tipe HPA, penatalaksanaannya dan apakah
terdapat kekambuhan dari pasien yang pernah dirawat di RSD dr. Soebandi Jember
periode 2008-2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian retrospektif deskriptif.
vii
Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis rawat jalan, rekam medis rawat inap,
poli gigi, Instalasi Bedah Sentral dan Laboratorium Patologi Anatomi RSD dr.
Soebandi Jember, serta di bagian laboratorium Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Prosedur penelitian yang dilakukan dimulai
mengurus perijinan lembaga penelitian, survei data, pembacaan sampel, penyalinan
data rekam medis ke lembar review kasus, pembacaan slide spesimen histologi,
kemudian data di tabulasi dan dianalisis.
Hasil penelitian diperoleh dua puluh lima kasus ameloblastoma yang dirawat
di RSD dr. Soebandi Jember periode tahun 2008-2012. Terdapat 21 kasus berlokasi di
mandibula, 1 kasus dijumpai di maksila dan 3 kasus tidak diketahui letak regionya.
Berdasarkan prevalensi jenis kelamin 52% ameloblastoma diderita oleh laki-laki dan
48% pada perempuan dengan rata-rata melibatkan usia dekade ke-3 dan dekade ke-4
masing masing sebanyak 24%. Berdasarkan gambaran histologis dari 10 preparat
ameloblastoma, 5 kasus merupakan tipe follikuler, 4 kasus tipe fleksiform, dan 1
kasus tipe periperal/extraosseus. Dari total kasus yang terdapat 18 kasus yang
dilakukan perawatan yaitu dengan rincian delapan (44,4%) kasus dilakukan
hemimandibulektomi; lima (27,8%) kasus dilakukan reseksi mandibula; empat kasus
(22,2%) dilakukan reseksi segmental dan 1 (5,6%) kasus jenis perawatan tidak | en_US |