PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011-2012 DENGAN STRATEGI MENGAJAR LATIHAN/DRILL DI SDN JERUK SOKSOK 1 KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Kenyataan di lapangan khususnya di SDN Jeruk Soksok 1 Kecamatan
Binakal Kabupaten Bondowoso menunjukkan bahwa, hasil nilai mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan pada kelas IV semester I menunjukkan hasil dalam
kriteria kurang baik, dimana dilihat dari hasil penilaian proses rata-rata 50, nilai
tes tulis rata-rata 50, dan penilaian ketuntasan belajar rata-ratanya sebesar 50.
Masalah ini di sebabkan karena (1) strategi pembelajaran yang diterapkan di
sekolah masih berpusat pada guru, (2) materi yang di ajarkan kurang mengacu
pada pengalaman siswa, sehingga dalam mengajar guru masih menggunakan teks
book, (3) kegiatan pembelajaran belum dirancang sistematis, (4) pertanyaan yang
diajukan oleh guru hanya di jawab oleh beberapa siswa saja, (5) dalam
membentuk kelompok siswa masih memilih sendiri sehingga tidak heterogen dan
menyebabkan kelompok tertentu yang aktif, (6) siswa masih mengerjakan sendiri
tugas yang di berikan oleh guru sehingga siswa yang lain kurang merasa tanggung
jawab dan terlibat dalam kelompoknya.
Salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut
adalah teknik latihan atau drill, ialah suatu teknik yang dapat diartikan suatu cara
mengajar dimana siswa dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa
memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang
dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur pelaksanaannya
membina anak dalam meningkatkan penguasaan dalam keterampilan itu, bahkan
mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini
menunjang siswa berprestasi dalam bidang tertentu, misalnya mengenal alat-alat
informasi dan komunikasi dan mengenal simbol-simbol didalam sebuah peta.
Strategi mengajar latihan/ drill adalah strategi mengajar suatu strategi yang
dapat diartikan suatu cara mengajar dimana siswa dapat melaksanakan kegiatankegiatan
latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih
tinggi dari apa yang dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta
teratur pelaksanaannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan dalam
keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan
sempurna
Alasan lain penggunaan strategi mengajar latihan/ drill ini adalah latihan
yang dijalankan dengan cara tertentu yang telah dianggap baik dan cepat,
sehingga tidak boleh diubah yang akan mengakibatkan keterampilan yang
diperoleh siswa umumnya juga menetap/ pasti, dan merupakan kebiasaan kaku,
atau keterampilan yang salah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi mengajar latihan/ drill?
Penelitian ini dilaksanakan mulai April sampai Mei 2012 di SD SDN
Jeruk Soksok 1 Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowosor. Subyek penelitian
siswa kelas IV yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 11 siswa perempuan dan 10
siswa laki-laki.. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan melalui 5 tahap, yaitu, (1) tahap perencanaan,
(2) tahap persiapan, dan (3) tahap pelaksanaan, (4) tahap pengolahan data, dan (5)
penyusunan Laporan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan strategi latihan/ drill memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,63%) dan siklus
II (87,50%).
2. Analisis pada hasil observasi siswa menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas siswa. Pada siklus I aktivitas siswa yang paling dominan adalah
mengerjakan/memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5%. Aktivitas lain yang
persentasenya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok,
diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu
masing-masing 18,7% 14,4 dan 11,5%. Sedangkan pada siklus 2 untuk
aktivitas siswa yang paling dominan adalah bekerja dengan sesama anggota
kelompok yaitu (22,1%) dan mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
(20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa
(13,1%) dan diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru (15,0%).
Sedangkan aktivitas yang lainnya mengalami penurunan.
3. Penerapan strategi latihan/ drill mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata
jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengn
strategi latihan/ drill sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.