dc.description.abstract | Pembelajaran berbicara merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran
secara langsung dengan mempertimbangkan proses atau tahapan-tahapan yang
akan dilaksanakan. Proses pembelajaran yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kelas dan kesulitanya. Melalui pembelajaran ini pula nantinya diharapkan
mampu menciptakan suatu pembelajaran yang nantinya mampu menghasilkan
kemampuan membaca yang mumpuni. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jatian 01 di
ketahui bahwa penguasaan siswa terhadap kemampuan berbicara sangat rendah.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah meningkatkan
kemampuan berbicara pada materi percakapan melalui telepon / Hand Phone
melalui penerapan metode sosiodrama di kelas IV sekolah dasar negeri Jatian 01
Pakusari Jember tahun ajaran 2011 – 2012. Penelitian ini di laksanakan di kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Jatian 01 Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember tahun
ajaran 2011 – 2012 dengan jumlah siswa 35 orang sebagai subyek penelitian
dikarenakan nilai Bahasa Indonesia siswa kelas IV pada semester 1 tahun 2011 –
2012 masih rendah. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan jenis
peneletian menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua
siklus.
Setiap siklus di lakukan sebanyak 2 kali pertemuan metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi dan tes. Pengambilan data dimulai tanggal
03 Mei 2012. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer dengan
menggunakan lembar observasi menunjukkan peningkatan aktivitas guru dan
siswa. Aspek yang di ukur adalah aspek kelancaran, intonasi, penghayatan dan
pelafalan.
Pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode Sosiodrama dapat
meningkat keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas IV SDN Jatian 01 yaitu
dari 17,1 % menjadi 37,1 % ( sangat aktif ) dari 23% menjadi 20% ( aktif ) dari
28,5 % menjadi 17,1 % ( cukup aktif ) dari 17,1 % menjadi 11,4 % ( kurang aktif )
dari 14,5 % menjadi 14,5 % ( tidak aktif ) dikarnakan siswa tersebut tidak bisa
membaca dan keaktifan guru dari 80,35 % menjadi 100 %.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa hasil tes kinerja
pada siklus 1 pada semua aspek kemampuan berbicara siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Jatian 01 dengan prosentase ketuntasan klasikal masih dibawah
batas prosentase ketuntasan klasikal hanya sebesar 67,3. Pada siklus 1 tingkat
ketuntasan hanya sebesar 42,8 % dari 35 siswa yang tuntas hanya 15 siswa
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa dengan prosentase 57,1 %
pada siklus 1
Hasil perhitungan persentase Siklus 2 diketahui bahwa hasil tes kinerja
pada siklus II pada semua aspek kemampuan berbicara siswa kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Jatian 01 dengan prosentase ketuntasan klasikal mengalami
peningkatan dari pada siklus I dari prosentase ketuntasan klasikal hanya sebesar
67,3 menjadi ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 87,0 %. Pada siklus II
tingkat ketuntasan hanya sebesar 85,7 % dari 35 siswa yang tuntas sebanyak 30
siswa sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa dengan prosentase
14,2 % pada siklus II | en_US |