dc.description.abstract | Hebel merupakan beton pabrikasi yang terdiri dari pasir kwarsa, semen,
kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi
udara secara kimiawi). Blok hebel memiliki berat ± 48 kg/m2 untuk tebal 10 cm dan ±
72 kg/m2 untuk tebal 15 cm, lebih ringan dibandingkan bata konvensional yang
memiliki berat 250 kg/m2. Secara umum berat hebel per m2 adalah 1/3 – 1/4 dari
berat bata konvensional. Selain ringan, hebel juga memiliki bebrapa kelebihan yaitu
dimensi per blok yang besar sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.
Karena beratnya yang lebih ringan, maka pemakaian hebel sebagai bahan
alternatif pengganti bata dapat mengefisiensi dimensi elemen struktur. Pada
penelitian ini digunakan denah gedung Rusunawa Universitas Jember. Untuk
mengetahui seberapa besar pengurangan dimensi elemen struktur terhadap pemakaian
material hebel maka dilakukan analisa struktur dengan pembebanan yang berbeda dan
digunakan variasi banyaknya lantai gedung.
Dengan menggunakan program analisa struktur SAP versi 14 didapatkan nilai
gaya momen, gaya aksial, dan gaya geser dari penggunaan material hebel yang lebih
kecil daripada bata. Semakin tinggi tingkatan lantai gedung maka semakin besar
reduksi gaya ultimate yang dihasilkan (gaya momen dan gaya geser untuk balok serta
gaya aksial untuk kolom). Hal ini dikarenakan berat hebel yang lebih ringan
dibandingkan dengan bata sehingga penggunaan dimensi elemen struktur dapat lebih
diefisiensi. Hasil dari gaya momen, gaya aksial, dan gaya geser ini nantinya akan
digunakan untuk menghitung dimensi elemen struktur yaitu balok, kolom, dan
pondasi.
ix
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa penggunaan dinding hebel
dibandingkan dengan dinding bata dapat meningkatkan efisiensi dimensi elemen
struktur sebesar 14,63% untuk gedung 2 lantai; 18,58% untuk gedung 3 lantai;
19,16% untuk gedung 4 lantai; 17,83% untuk gedung 5 lantai; dan 18,08% untuk
gedung 6 lantai. Selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi luas tulangan (As perlu)
elemen struktur sebesar 16,52% untuk gedung 2 lantai; 18,16% untuk gedung 3
lantai; 17,86% untuk gedung 4 lantai; 17,47% untuk gedung 5 lantai; dan 18,94%
untuk gedung 6 lantai. | en_US |