dc.description.abstract | Di Indonesia permasalahan korosi perlu mendapat perhatian serius, mengingat
dua pertiga wilayah nusantara terdiri dari lautan dan terletak pada daerah tropis
dengan curah hujan tinggi, sehingga lingkungan ini dikenal dengan sifat sangat
korosif. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat kerusakan korosi negatif pada
kehidupan manusia, antara lain tingginya biaya yang dikeluarkan akibat rusaknya
bahan logam dan tercemarnya lingkungan akibat limbah korosi. Dampak negatif
proses korosi dapat dikendalikan dengan metode inhibisi, yaitu pemberian zat
antikorosi (inhibitor) dengan konsentrasi yang kecil ke dalam lingkungan. Pada
penelitian ini dikaji bagaimana profil persamaan laju korosi baja tanpa inhibitor dan
menggunakan inhibitor melalui solusi numerik menggunakan metode PrediktorKorektor
Orde
3.
Tujuan
dari
penelitian
ini,
yaitu
mengetahui
profil
persamaan
laju
korosi
baja, sehingga dari profil tersebut dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam
memperkecil kerusakan baja dalam lingkungan air laut dan juga dapat menambah
pengetahuan tentang mekanisme korosi.
Penelitian tentang pengaruh penambahan inhibitor terhadap laju korosi baja di
lingkungan air laut ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu identifikasi parameter,
pembuatan program, simulasi, dan analisis hasil. Penentuan parameter ditentukan
dengan dua cara, yaitu dari data percobaan laju korosi dan simulasi beberapa
parameter sehingga dapat diketahui nilai parameter yang cocok untuk model. Setelah
menentukan parameter, dilanjutkan dengan pembuatan program dengan bantuan
software Matlab R2009, dari langkah ini dihasilkan GUI dari simulasi model
pengaruh inhibitor terhadap laju korosi baja. Langkah selanjutnya yaitu melakukan
simulasi dengan cara menginput beberapa variasi parameter yang telah ditentukan
sebelumnya. Kemudian tahap terakhir, yaitu menganalisis output dari simulasi
tersebut.
Dari simulasi yang telah dilakukan, dihasilkan profil dari masing-masing jenis
medium korosi, secara umum jenis medium yang menggunakan salinitas 33%
memiliki laju korosi yang lebih lambat dari pada salinitas 35%. Sedangkan dari
jumlah konsentrasi inhibitor Na
2
CrO
yang diberikan pada sistem, laju korosi yang
paling lambat adalah pada penambahan inhibitor 0.9% pada salinitas 33% maupun
35%.
4
Pada simulasi model pengaruh inhibitor Na
2
CrO
4
terhadap laju korosi baja
AISI 1045 di lingkungan air laut, konsentrasi inhibitor dan konsentrasi salinitas air
laut mempengaruhi profil pada model (asalkan konsentrasi inhibitor tidak lebih dari
1%). Semakin besar konsentrasi inhibitor yang dimasukkan ke dalam sistem, maka
semakin lambat pula laju korosi yang terjadi. Sedangkan bila medium berada pada
salinitas yang lebih besar maka akan semakin mempercepat laju korosi (baja akan
semakin mudah berkarat). Perlambatan dari laju korosi akibat pengaruh inhibitor
dapat diidentifikasi melalui laju berkurangnya inhibitor. | en_US |