dc.description.abstract | Prosedur pengerjaan di laboratorium prostodontia memungkinkan menjadi
sumber terjadinya kontaminasi silang antara pasien dan operator pada rongga mulut
pasien saat dilakukan perawatan. Faktor yang mempengaruhi terjadinya berbagai
penyebaran bakteri maupun virus salah satunya, penularan infeksi penyakit dari
pasien ke operator melalui cetakan model gips sebagai model kerja.
Penggunaan desinfektan pada cetakan gips yang meliputi penyemprotan
cetakan dengan desinfektan cair, menggunakan die stone yang mengandung
desinfektan, merendam cetakan dalam desinfektan atau menggabungkan bahan kimia
ke dalam gips saat pencampuran. Penambahan bahan desinfektan ke dalam gips akan
mempengaruhi sifat fisik yang dimiliki oleh gips seperti kekuatan tarik. Pentingnya
desinfektan lain yang bisa digunakan tanpa mempengaruhi sifat yang dimiliki oleh
gips.
Penggunaan desinfektan dengan menggunakan gelombang mikro mulai
digunakan untuk model gips. Kegunaan lain dari microwave juga dapat digunakan
sebagai pengering model gips, namun sedikitnya penelitian yang dilakukan membuat
kurangnya informasi mengenai pengaruh gelombang mikro yang dihasilkan oleh
microwave terhadap sifat yang dimiliki oleh gips. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemberian gelombang mikro dapat meningkatkan kekuatan tarik dan
mengetahui perbedaan gips keras tipe III (Dental Stone) dan tipe IV (Dental Stone
High Strength) yang digunakan di FKG UNEJ dan merk lain yang ada dipasaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratories dengan
ancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Sampel yang digunakan
gips keras tipe III (Dental Stone) dan tipe IV (Dental Stone High Strength) yang
digunakan di FKG UNEJ dan gips keras yang ada dipasaran dengan merk lain, tipe III
(merk Gips stone) dan tipe IV (merk Fuji Stone), tipe III (merk 3L Dental Stone) dan
tipe IV (merk Snow Rock). Berbentuk Silinder dengan Ø=20 mm dan tinggi=30 mm,
tidak porus dan tidak retak. Biarkan specimen pada suhu kamar sekitar 23º + 2º C
selama 60 menit. Total spesimen yang tersedia 32 spesimen dibagi 2 kelompok, yaitu
16 spesimen kelompok perlakuan dan 16 spesimen kelompok kontrol dari ke empat
bahan yang diuji, sehingga setiap masing-masing bahan yang diuji 4 spesimen dengan
diberi tanda pada tiap kelompok. Setelah sampel dimanipulasi, kemudian kelompok
perlakuan dimasukkan kedalam microwave dengan 900 watt selama 5 menit. Setelah
manipulasi dan memberikan perlakuan, spesimen dilakukan uji kuat tarik. Kelompok
yang sudah diberi tanda dilakukan pengujian dengan meletakkan spesimen tegak
lurus terhadap beban yang diberikan. Pemberian beban dari mulai yang kecil sampai
yang terbesar hingga terjadi retakan pada spesimen. Hasilnya dilihat pada monitor
beban yang diterima, yang selanjutnya dihitung dengan rumus untuk menentukan
kekuatan tarik spesimen.
Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dilakukan uji statistik. Hasil yang
diperoleh pada gips tipe III dan tipe IV menunjukkan pemberian gelombang mikro
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan
kelompok control. Jenis gips tipe III didapatkan tidak terdapat perbedaan antara merk
3L Dental stone dengan Gips stone sedangkan pada jenis gips tipe IV didapatkan
perbedaan antara merk Snow rock dengan Fuji stone.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya peningkatan kekuatan tarik
setelah pemberian gelombang mikro pada gips keras tipe III (Dental Stone) dan tipe
IV (Dental Stone High Strength) yang digunakan di FKG UNEJ dan merk lain yang
digunakan diluar. Jenis gips tipe III tidak terdapat perbedaan antara merk 3L Dental
stone dengan Gips stone, dan pada gips tipe IV terdapat perbedaan antara merk Snow
rock dengan Fuji stone. | en_US |