SIMULASI KARIES GIGI DENGAN INHIBISI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) BERDASAR ANALISA ION KALSIUM (Penelitian Eksperimental Laboratoris)
Abstract
Gigi berfungsi untuk memotong, menggiling, dan mencampur makanan yang
dimakan, selain itu sebagai pendukung wajah serta membantu fungsi bicara. Kualitas
gigi perlu mendapat perhatian. Gigi manusia tersusun dari jaringan keras yang
sebagian besar terdiri atas email, dentin dan sementum yang kekerasan dan
komposisinya sama dengan jaringan tulang. Email mengandung zat anorganik dalam
jumlah terbesar, sehingga merupakan bagian yang terkeras. Email dapat mengalami
kerusakan karena keasaman. Keasaman di dalam rongga mulut salah satunya
disebabkan oleh hasil fermentasi karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri. Dari
berbagai hasil penelitian menunjukkan Streptococcus mutans (S. mutans) berperan
sebagai penyebab terjadi karies gigi. Adanya bakteri kariogenik, substrat dan faktor
waktu menyebabkan struktur kimia gigi mudah terlarut. Proses ini disebut dengan
demineralisasi. Salah satu mineral gigi yang mudah terlarut yaitu kalsium. Salah satu
yang dapat mencegah terjadinya demineralisasi, dengan cara menghambat aktivitas
dari mikroorganisme. Salah satu tanaman toga yang dapat dimanfaatkan yaitu daun
sirih. Daun Piper betle L. mengandung hydroxychavicol dan fatty acids yang berperan
sebagai antibakteri dan antijamur pada pH rendah. Kandungan phenol yang terdapatpada minyak atsiri dari daun Piper betle L. bersifat bakterisid. Dengan begitu
diharapkan penambahan ekstrak daun Piper betle L. dapat menghambat pelepasan ion
kalsium gigi.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris yang dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Terdapat
tiga kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (A) kelompok sukrosa (B) dan
kelompok ekstrak daun Piper betle L. (C)elemen gigi direndam dalam saliva buatan, sukrosa, S. mutans dan ekstrak daun Piper betle L. lemen gigi direndam dalam saliva buatan, sukrosa dan S. mutans. Kelompok ekstrak daun Piper
betle L. Semua sampel pada masing-masing kelompok direndam
selama 24 jam dan dimasukkan ke dalam desikator. Setelah 24 jam, dilakukan
pemisahan elemen gigi dengan media perendaman. Kemudian pH media perendaman
diukur dengan pH meter dan hasilnya dicatat. Untuk mengetahui banyaknya ion
kalsium yang terlepas pada media perendaman dilakukan pengukuran dengan alat
Spektrofotometer Serapan Atom
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan terdapat perbedaan nilai rerata
pelepasan ion kalsium pada masing-masing kelompok. Kelompok B paling tinggi
nilai pelepasan ion kalsium yaitu 1,055 miligram ekivalen per liter, disusul dengan
kelompok A yaitu 0,796 miligram ekivalen per liter, kemudian kelompok C yaitu
0,165 miligram ekivalen per liter. Secara statistik uji Kruskal-Wallis menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut. Dilanjutkan
dengan uji Mann-Whitney yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dari pelepasan ion kalsium antara kelompok A dengan B, namun terdapat
perbedaan yang signifikan dari pelepasan ion kalsium antara kelompok A dengan C
dan kelompok B dengan C.
Kesimpulan menunjukkan bahwa ekstrak daun Piper betle L. efisien dalam
menghambat pelepasan ion kalsium gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]