VIABILITAS NEUTROFIL YANG DIPAPAR Porphyromonas gingivalis DAN DIINKUBASI DENGAN MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn)
Abstract
Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri penyebab utama periodontitis,
suatu inflamasi kronis pada jaringan pendukung disekeliling gigi. Bakteri ini juga
menginduksi aktivasi neutrofil yang ditunjukkan oleh proses adhesi neutrofil pada
P.gingivalis. Neutrofil merupakan fagosit utama dalam sirkulasi darah yang berfungsi
mengenali, mencerna dan menghancurkan mikroba. Neutrofil bersirkulasi dalam
darah hanya sekitar 4-8 jam dan berumur hanya sekitar dua minggu. Sehingga,
viabilitas (kelangsungan hidup) neutrofil dalam merespons adanya mikroba
merupakan faktor yang sangat penting dalam proses inflamasi periodontal.
Penentuan paling umum terhadap viabilitas sel neutrofil didasarkan pada
integritas membran sel. Asam lemak dalam membran sel membantu membran sel
untuk melakukan fungsinya secara optimal dengan mempertahankan integritas dan
fluiditas membran sel. Asam lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fatty
acid/PUFA) berperan penting dalam transport dan metabolisme lemak, fungsi imun,
serta dapat mempertahankan fungsi dan integritas membran sel. Asam lemak tidak
jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid/PUFA) merupakan komponen terbanyak
(58,1%) dari seluruh asam lemak yang terdapat dalam minyak jintan hitam.
Jintan hitam (Nigella sativa Linn) adalah salah satu tanaman herbal yang
sudah sejak lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional oleh masyarakat.
Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan
obat modern, karena memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat
modern.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui viabilitas neutrofil yang dipapar
Porphyromonas gingivalis dan diinkubasi dengan minyak jintan hitam (Nigella sativa
Linn).
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test-only control group design. Penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi dan
Laboratorium Biosience Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. Pada
penelitian ini digunakan sampel isolat neutrofil yang dipapar P.gingivalis dan dibagi
menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diinkubasi dengan minyak
jintan hitam dan kelompok kontrol (tidak diinkubasi minyak jintan hitam). Viabilitas
atau kelangsungan hidup neutrofil diamati dengan pewarnaan trypan blue dimana
neutrofil yang viable (hidup) sitoplasmanya bening (tidak menyerap pewarnaan
trypan blue).
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang siginifikan
(p<0,05) antara viabilitas neutrofil yang dipapar P.gingivalis dan diinkubasi minyak
jintan hitam dengan kelompok kontrol (yang tidak diinkubasi minyak jintan hitam).
Viabilitas neutrofil yang dipapar P.gingivalis diinkubasi dengan minyak jintan hitam
yaitu 40,08%, lebih tinggi daripada kelompok kontrol yaitu 35,96%.
Kesimpulan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa minyak jintan hitam
(Nigella sativa Linn) dapat meningkatkan viabilitas neutrofil yang dipapar Porphyromonas gingivalis.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]