dc.description.abstract | Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal). Down Syndrome adalah individu
yang perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal yang terjadi akibat
adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Proses tumbuh kembang tidak bisa lepas
dari pertumbuhan tulang, oleh karena itu status kematangan atau kedewasaan tulang
dapat dipakai sebagai indikator tumbuh kembang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara Down Syndrome dengan tingkat maturitas tulang
phalanges pada anak laki-laki usia 14 tahun dan bagaimana maturitasnya.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Parahita Utama Jember. Jumlah subyek
yang digunakan adalah 20 anak laki-laki usia 14 tahun, yang terbagi ke dalam 2
kelompok, masing-masing kelompok 10 subyek. Subyek kelompok I anak Down
Syndrome dan kelompok II sebagai kontrol. Kemudian, masing-masing subyek
diamati maturitas tulang phalanges-nya.
Hasil yang diperoleh yaitu terdapat hubungan antara Down Syndrome dengan
tingkat maturitas tulang phalanges pada anak laki-laki usia 14 tahun dan sebesar 70%
anak Down Syndrome memasuki status fusi akhir. Hal ini terjadi oleh karena adanya
pengaruh kelainan kromosom yang berlebih pada trisomi 21. Secara definitif tidak
dapat ditentukan etologi pastinya, kemungkinan dipengaruhi oleh hormon
pertumbuhan, hormon tiroid dan hormon androgen yang menyebabkan lebih cepat
pada anak Down Syndrome usia 14 tahun antara epifisis dan metafisis menyatu lebih
cepat sehingga lama pertumbuhan lebih singkat sehingga pemanjangan tulang tidak
dapat terjadi lagi. | en_US |