DETEKSI LESI KEGANASAN AKIBAT MEROKOK, MENYIRIH DAN / MENYUSUR PADA MUKOSA RONGGA MULUT MENGGUNAKAN TOLUIDINE BLUE 1%
Abstract
Masyarakat Indonesia masih banyak yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
tembakau, baik digunakan sebagai rokok ataupun sebagai campuran untuk menyirih.
Jelbuk merupakan salah satu desa penghasil tembakau di daerah Jember yang
masyarakatnya masih umum melakukan kegiatan merokok dan menyirih.
Kerusakan akibat merokok dan menyirih terhadap mukosa rongga mulut bisa
diawali dari kerusakan yang ringan seperti atropi jaringan dan berlanjut sampai lesi
praganas seperti leukoplakia yang dapat berubah menjadi lesi ganas. Salah satu
kerugian yang dirasakan para penderita keganasan rongga mulut adalah
keterlambatan diagnosisnya keganasan tersebut. Seringkali pasien datang dalam
keadaan stadium lanjut. Hal ini sangat merugikan pasien karena salah satu
keberhasilan perawatan keganasan rongga mulut adalah dengan mengatasi keganasan
tersebut sedini mungkin.
Toluidine blue 1% merupakan suatu tes tambahan untuk membantu deteksi
keganasan pada mukosa rongga mulut. Warna biru yang terserap oleh mukosa rongga
mulut menimbulkan dugaan yang kuat bahwa lesi tersebut adalah prakanker atau
kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi lesi keganasan akibat merokok dan
menyirih pada mukosa rongga mulut menggunakan toluidine blue 1% dan ingin
mengetahui bagian dari mukosa rongga mulut yang paling sering menyerap warna
dari toluidine blue 1 %.
Jenis penelitian eksperimental klinis dengan pendekatan cross sectional ini
menggunakan 10 orang sampel pada kelompok uji dan 10 orang pada kelompok
kontrol yang diambil dari masyarakat desa Jelbuk menggunakan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini toluidine blue 1% digunakan dengan teknik aplikasi
secara langsung.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara kelompok uji dan
kelompok kontrol, pada kelompok uji 2 orang sampel yang pada rongga mulutnya
terdapat penyerapan warna dari toluidine blue 1% yang diduga sebagai submukosal
fibrosis dan lichen planus akibat dari kebiasaan merokok dan menyirih, Masingmasing
lesi
tersebut terdapat pada mukosa bukal. Sedangkan pada kelompok kontrol
tidak terjadi penyerapan pada mukosa rongga mulutnya.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]