dc.description.abstract | Merkuri adalah salah satu logam berat yang terdapat di dalam perut bumi, dan
sangat merugikan manusia. Merkuri memiliki sifat toksik yang toksisitasnya baik dan
bentuk unsur maupun persenyawaannya. Oleh karena itu banyak ilmuwan mencoba
untuk menemukan metode-metode baru sebagai upaya pengidentifikasian. Namun
metode-metode tersebut belum secara optimal dapat membantu proses pendeteksian
merkuri yang terdapat di alam, hal ini karena alat-alat serta cara kerja metode-metode
tersebut tidak sederhana dan harus dilakukan oleh tenaga professional, sehingga
dibutuhkan metode pendeteksi yang sederhana salah satunya adalah test strip.
Tes strip merupakan alat pendeteksi yang berdasarkan pada sistem reaksi
warna, teknologi membran dan teknik immobilisasi suatu reagen ke membran
tersebut. Reagen yang digunakan adalah bis (ferrocenyl) azine yang merupakan
reagen aktif dimana reagen tersebut dapat memberikan perubahan warna khusus
apabila mendeteksi merkuri namun tidak untuk logam – logam lain. Test strip
memiliki tiga komponen utama yakni reagen, alat pengukur atau pengidentifikasi
yakni dengan melihat perubahan warna yang terjadi dan komponen penting lainnya
yakni material pendukung.
Penggunaan material pendukung polimer alam seperti selulosa bacterial (nata
de coco) mulai banyak diminati karena material pendukung nata de coco cukup baik
untuk menyerap air. Berdasarkan karakteristik material pendukung yang telah
dipelajari sifat fisik dan kimianya nata de coco memiliki beberapa keunggulan antara
lain kemurnian tinggi, derajat kristalinitas tinggi, mempunyai kerapatan antara 300
dan 900 kg m
2
-3
, dan kekuatan tarik tinggi. Hal tersebut diatas mendorong setiap orang
untuk memanfaatkannya secara luas, tidak hanya terbatas pada pembuatan nata de
coco sebagai bahan makanan tetapi juga untuk aplikasi lainnya, misalnya sebagai
bahan pembuat sensor. Komponen penting pada test strip lainnya yakni cara
pengidentifikasian dengan cara melihat perubahan warna yang terjadi di dalam test
strip. Perubahan warna tersebut selanjutnya dapat diidentifikasi kembali dengan
menggunakan suatu kamera sehingga dengan memanfaatkan nilai optical density dari
hasil perhitungan RGB yang tertangkap pada kamera maka dapat diketahui berapa
kadar merkuri yang teridentifikasi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengimmobilisasikan reagen bis
(ferrocenyl) azine dengan konsentrasi optimum kedalam material pendukung Nata de
Coco-SiO
dengan komposisi optimum juga, yang kemudian dicelupkan kedalam
larutan merkuri standart dengan berbagai konsentrasi. Selanjutnya test strip tersebut
diuji karakterisasinya meliputi : linear range, sensitivitas, limit deteksi,
reprodusibilitas, selain itu juga diuji life time, recovery, dan t-test (uji beda) untuk
membandingkan metode kamera dan spektroskopi reflektan
Konsentrasi reagen yang optimum dalam penelitian ini didapatkan sebesar 5 x
10
-3
2
M yang kemudian diimmobilisasikan kedalam material pendukung dengan
komposisi optimum yakni 100%:0% (nata de coco : SiO
) dimana test strip tersebut
dicelupkan kedalam larutan merkuri standart dengan berbagai variasi konsentrasi
yakni 5 x 10
-1
M, 1 x 10
-1
M, 5 x 10
-2
M, 1 x 10
-2
M, 5 x 10
2
-3
M, 1 x 10
M. Berdasarkan hasil percobaan tersebut didapatkan respon linear dari konsentrasi 1
x 10
-1
M sampai 1 x 10
-3
M dengan persamaan garis sebesar y = 0.05310x+0.00044
dengan regresi linear sebesar 0.99907. Nilai sensitivitas yang diperoleh dari nilai
slope (m) kurva kalibrasi sebesar 0.05310. Nilai limit deteksi yang diperoleh sebesar
4.29379 x 10
-3
M dan nilai reprodusibitasnya (Kv) sebesar 3.762%. Test strip merkuri
ini memiliki life time yang hanya dapat bertahan berkisar 8 hari. Nilai recovery yang
diperoleh pada penelitian ini sebesar 118.87% dan berdasarkan uji t (uji beda)
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kamera dan spektroskopi reflektan
memiliki kemampuan yang tidak berbeda dalam mendeteksi merkuri. | en_US |