DETEKSI KEGANASAN PADA EPITEL MUKOSA RONGGA MULUT PEROKOK KRETEK BERFILTER DENGAN MENGGUNAKAN TOLUIDIN BLUE 1%
Abstract
Etiologi kanker rongga mulut masih belum jelas, namun dapat dipicu oleh
berbagai faktor. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok
merupakan salah satu faktor penyebab leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak
pada mukosa mulut yang tidak dapat dikerok. Leukoplakia merupakan lesi pra-ganas
di dalam mulut. Kebanyakan pasien dengan kanker rongga mulut meninggal dalam
waktu 5 tahun, hal ini disebabkan oleh keterlambatan deteksi atau ketidaktahuan
penderita sehingga kanker rongga mulut ditemukan setelah dalam tahap moderate
atau severe. Oleh sebab itu, deteksi dini dalam menentukan keganasan pada lesi
rongga mulut sangatlah penting karena prognosa dan batas harapan hidup sangat
ditentukan oleh deteksi dini dari suatu keganasan. Salah satu tes tambahan awal yang
dapat membantu mendeteksi keganasan dalam rongga mulut yaitu dengan penggunaan
toluidine blue 1%. Toluidine blue 1% adalah pewarna metakromatik kationik yang
dapat memperlihatkan afinitas untuk bahan nuklear dengan kandungan DNA atau
RNA tinggi. Pewarnaan toluidine blue 1% bermanfaat untuk membantu diagnosa
kanker dan menentukan tempat biopsi yang tepat.
Penelitian observasional deskriptif ini dilakukan di Desa Mayang Kecamatan
Mayang Kabupaten Jember pada bulan Oktober 2010. Objek penelitian yang
digunakan adalah masyarakat Desa Mayang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok perokok. Tehnik pengambilan objek pada penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling. Pada penelitian ini, deteksi keganasan
dilakukan dengan cara mengoleskan toluidine blue 1% pada epitel mukosa rongga
mulut masing-masing objek. Objek penelitian diinstruksikan berkumur dengan air,
kemudian diintruksikan kembali untuk berkumur dengan asam aset at. Setelah itu
dilakukan pengolesan touidine blue 1% pada epitel mukosa rongga mulut. Setelah
diolesi toluidine blue 1%, sampel diinstruksikan kembali berkumur dengan asam
asetat lalu berkumur dengan air. Adanya keganasan ditandai dengan warna yang lebih biru dibandingkan epitel mukosa di sekitarnya. Setelah diolesi dengan toluidine blue
1%, hasil pewarnaan pada masing-masing sampel diamati dan diberi skor sesuai
dengan jumlah epitel mukosa yang berwarna lebih biru dari jaringan di sekitarnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penyerapan toluidine blue 1% pada
mukosa perokok. Penyerapan yang paling banyak adalah pada daerah bukal.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]