Show simple item record

dc.contributor.authorMaulidiya Anis Anjayani
dc.date.accessioned2013-12-05T03:25:30Z
dc.date.available2013-12-05T03:25:30Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM060210193064
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4553
dc.description.abstractUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Guru sebagai tenaga profesional harus mengikuti pelatihan professional berkelanjutan (sertifikasi). Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Kualitas guru biologi tersertifikasi dapat dilihat dari tampilan guru di dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar. Pada kenyataan yang ada, apakah guru tersertifikasi sudah melakukan aspek pengembangan profesional dan bagaimana penerapan soft skill dalam pembelajarannya. Kualitas desain pembelajaran (DP) guru biologi tersertifikasi SMAN di Kabupaten Jember telah baik. Hasil DP menunjukkan jumlah nilainya diatas rata-rata dan kriterianya sangat baik. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk menggali data yang menggunakan diantaranya, angket, wawancara, serta dokumentasi, dilaksakan pada ruang lingkup guru biologi tersertifikasi di SMAN dalam wilayah Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan, status guru biologi tersertifikasi di SMAN Jember dalam mengembangkan silabus dan komponen RPP (kelengkapan SK dan KD, perumusan indikator, media, metode, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan evaluasi) mencapai rata-rata 4,54 dengan frekuensi 91% sehingga dikategorikan sangat baik, sedangkan jumlah frekuensi terendah yaitu pengembangan tujuan pembelajaran dan pengembangan materi mencapai rerata 2,83 dengan frekuensi 57% dan dikategorikan cukup baik. Pengintegrasian soft skill oleh guru biologi tersertifikasi di Kabupaten Jember yaitu: aspek kerjasama mencapai rata-rata mencapai 92%, tanggung jawab 85%, disiplin 77%, Sopan santun 70%, dan menghargai 62%. Sedangkan jenis soft skill yang kurang dikembangkan antara lain: kepemimpinan dan beberapa jenis soft skill yang lain misalnya: kemandirian, kejujuran dan kreativitas yang memiliki frekuensi 23,15 dan dibawah rata-rata 0,23. Hubungan antara guru biologi tersertifikasi SMAN di Kabupaten Jember terhadap desain pembelajaran berkorelasi dengan tingkat signifikan sebesar 20%, yang bermakna bahwa status guru biologi yang tersertifikasi dapat memingkatkan kualitas guru dalam mengembangkan desain pembelajaran. Hubungan antara guru biologi tersertifikasi terhadap pengintegrasian soft skill berkorelasi namun tidak signifikan, dengan tingkat signifikan 10%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa status guru biologi tersertifikasi tidak meningkatkan pengintegrasian soft skill di dalam RPP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara status guru biologi tersertifikasi dalam peningkatan desain pembelajaran, khususnya di Kabupaten Jember karena adanya persiapan yang baik, kemampuan dasar yang cukup dalam mengembangkan desain pembelajaran, motivasi yang tinggi untuk menjadi guru yang profesional, serta adanya monitoring guru yang telah tersertifikasi. Namun, guru biologi tersertifikasi dalam mengembangkan soft skill tidak nampak dalam RPP dan cenderung guru tidak melakukan evaluasi lebih lanjut, karena kesulitan guru dalam mengembangkan alat evaluasi soft skill, tidak cukup waktu, tidak adanya team teaching, dan jumlah siswa yang cukup banyak.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210193064;
dc.subjectPengembangan Desain Pembelajaran dan Soft Skill Siswa SMA Negeri di Kabupaten Jemberen_US
dc.titleKEMAMPUAN GURU BIOLOGI TERSERTIFIKASI DALAM PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DAN SOFT SKILL SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record