dc.description.abstract | Proses perpindahan panas adalah salah satu bentuk dari transformasi energi
dan mempunyai peranan yang sangat penting di berbagai bidang terutama di bidang
industri dan teknologi seperti halnya industri permesinan, pembangkit tenaga,
pesawat terbang, industri otomotif, pengeringan, pendinginan dan sebagainya. Pada
proses perpindahan panas tersebut memerlukan beberapa persyaratan kebutuhan
temperatur tertentu untuk sistemnya, sehingga sistem yang terdapat pada proses
tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Dengan adanya
hal tersebut, untuk mengatur perpindahan panas yang terjadi diperlukan suatu alat
yaitu alat penukar kalor atau disebut juga heat exchanger. Untuk mendapatkan
perpindahan panas yang maksimal, maka diperlukan perancangan heat exchanger
yang baik dengan ukuran dimensi yang lebih kecil. Beberapa parameter penting yang
dapat meningkatkan efektivitas heat exchanger adalah jarak baffle dan baffle cut.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang heat exchanger tipe shell and tube
dengan variasi jarak baffle dan baffle cut. Tujuan penelitian untuk menganalisis
bagaimana pengaruh variasi jarak baffle dan baffle cut dan mengetahui hasil yang
optimal dari pengaruh variasi jarak baffle dan baffle cut terhadap efektivitas heat
exchanger.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.
Penelitian ini menggunakan heat exchanger tipe shell and tube yang terdiri dari satu
shell dan satu tube dengan variasi jarak baffle 6,58 cm, 12,8 cm, 23,6 cm, dan baffle
cut 12,5%, 30%, 50%. Prosedur pengujian dalam penelitian ini adalah tahap
penyusunan alat (persiapan penyusunan dan pengecekan alat bahan), tahap pengujian
(persiapan data dan pengujian), dan tahap pengambilan data (pengambilan data hasil
pengujian dan memasukkan data ke tabel pengujian). Pengambilan data pada
penelitan ini dilakukan dengan dua kali pengulangan. Data yang diambil pada
penelitian ini adalah temperatur, tekanan, dan debit dari kedua fluida panas dan fluida
dingin. Pada penelitian ini menggunakan fluida berupa oli sebagai fluida panas pada
sisi tube dan air sebagai fluida dingin pada sisi shell yang dialirkan secara
berlawanan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan jarak baffle 6,58 cm menghasilkan
efektivitas tertinggi sebesar 21,66% pada detik ke-150, jarak baffle 12,8 cm
menghasilkan efektivitas tertinggi sebesar 16,70% pada detik ke-150, jarak baffle
23,6 cm menghasilkan efektivitas tertinggi sebesar 12,13% pada detik 150.
Sedangkan untuk baffle cut 12,5% menghasilkan efektivitas tertinggi sebesar 13,27%
pada detik ke-150, baffle cut 30% menghasilkan efektivitas tertinggi sebesar 11,85%
pada detik ke-150, baffle cut 50% menghasilkan efektivitas tertinggi sebesar 10,48%
pada detik ke-150.
Dapat dilihat dari hasil penelitian tersebut bahwa untuk variasi jarak baffle
yang menghasilkan efektivitas tertinggi adalah jarak baffle 6,58 cm sedangkan untuk
variasi baffle cut yang menghasilkan efektivitas tertinggi adalah baffle cut 12,5%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak baffle yang dekat akan meningkatkan
efektivitas heat exchanger begitu juga persentase baffle cut yang kecil akan
meningkatkan efektivitas heat exchanger. | en_US |