dc.description.abstract | Dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan problem solving,
aktivitas siswa berdasarkan soal dan tahap pemecahan masalah menurut Polya pada
siklus I, menunjukkan > 50% siswa yang dinyatakan aktif dan sangat aktif. Dari
ketuntasan belajar, siswa yang tergolong tuntas berjumlah 26 siswa (60,5%) dengan
nilai rata-rata 67,7 dan siswa yang tergolong tidak tuntas berjumlah 17 siswa
(39,5%). Siswa kesulitan dalam melaksanakan tahap memahami masalah dan menelaah
kembali serta kesulitan dalam mengerjakan soal open ended. Pembelajaran dilanjutkan ke
siklus II dengan tujuan memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I.
Pada siklus II, aktivitas siswa baik berdasarkan soal maupun tahap
pemecahan masalah menurut Polya pada siklus II, menunjukkan > 50% siswa yang
dinyatakan aktif dan sangat aktif. Dari ketuntasan belajar, siswa yang tergolong tuntas
berjumlah 37 siswa (86%) dan siswa yang tergolong tidak tuntas berjumlah 6 siswa
(14%). Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa ketuntasan secara klasikal yaitu
67% telah tercapai sehingga pelaksanaan penelitian dapat dihentikan dan dapat
dikatakan berhasil.
Aktivitas siswa meningkat setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran.
Lebih dari 50% dinyatakan aktif dan sangat aktif. Selain aktivitas, ketuntasan belajar
siswa juga meningkat. Sebelum dilaksanakan tindakan pembelajaran, siswa yang
tergolong tuntas hanya 15 siswa (34,9%) dengan nilai rata-rata 55,60 tetapi setelah
dilaksanakan pemebelajaran, siswa yang tergolong tuntas berjumlah 37 siswa (86%)
dengan nilai rata-rata 77,7. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa kemampuan
siswa kelas VB dalam menyelesaikan soal cerita bangun datar dan bangun ruang
meningkat. | en_US |