dc.description.abstract | Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara. Buah yang
mendapat julukan “ Ratu Buah” memiliki banyak sekali manfaat. Kandungan
senyawa yang terdapat dalam kulit buah manggis, antara lain xanton
Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH
Tahap awal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dari
kulit buah manggis yang telah diserbuk sampai didapat ekstrak kental. Kemudian
dilakukan penapisan fitokimia menggunakan metode KLT memakai fase gerak
kloroform: metanol: asam asetat dengan perbandingan 90:10:1. Hasil eluasi
didapatkan 3 noda dengan Rf 0.83, 0.71, 0.56. Ketiga noda memberikan hasil positif
dengan larutan FeCl
10%, noda dengan Rf 0,71 dan 0,56 memberikan hasil positif
dengan uap amonia dan noda dengan Rf 0,71 memberikan hasil positif dengan
3
anisaldehid sulfat. Noda dengan Rf 0.83 diseparasi dengan cara dianalisis
menggunakan larutan FeCl
3
10% dan larutan gelatin memberikan hasil positif, hal ini
membuktikan bahwa noda dengan Rf 0.83 termasuk senyawa golongan tanin karena
senyawa tanin mampu mengendapkan protein. Noda dengan Rf 0,56 diseparasi
dengan cara dianalisa dengan pereaksi Bate-Smith dan Wilstater menunjukkan hasil
positif sehingga senyawa tersebut diduga termasuk golongan flavonoid. Identifikasi
senyawa golongan xanton dilakukan pada lempeng yang telah disemprot dengan
anisaldehid sulfat dianalisis dengan densitometer Camag dan diperoleh spektra yang
menyerupai spektra golongan xanton yaitu α-mangostin. Senyawa ini termasuk dalam
golongan xanton dengan jumlah terbanyak.
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan larutan DPPH
0,01% yang disemprotkan pada lempeng. Hasil pengujian menunjukkan ketiga noda
mengalami perubahan warna menjadi kuning dengan latar belakang lempeng
berwarna ungu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga golongan senyawa
yang terdapat di dalam ekstrak kulit buah manggis memiliki efek peredaman terhadap DPPH. | en_US |