ANALISIS PROFIL LIPID PLASMA DARAH PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI ICU RSD DR. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Penyakit Jantung Koroner
PJK merupakan penyakit multifaktorial, salah satu faktor risiko yang
diketahui berhubungan dengan PJK adalah kelainan kadar lemak dalam darah atau
dislipidemia. Tetapi, akhir-akhir ini muncul paradigma baru berpendapat bahwa
konsep lama tentang peran faktor resiko dislipidemia tidak sepenuhnya berperan
terhadap kejadian PJK. Sehingga kejadian PJK tidak selalu berhubungan dengan
dislipidemia. Oleh karena itu, dislipidemia sebagai faktor resiko masih diperdebatkan.
Di RSD Dr. Soebandi Jember, selama ini data dislipidemia pada penderita
PJK belum pernah dianalisa, sehingga kontribusi dislipidemia sebagai faktor resiko belum diketahui. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti bagaimana profil lipid
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil lipid penderita PJK di RSD Dr.
Soebandi yang dislipidemia sebagai berikut nilai kolesterol total tinggi sebanyak
18,57 %, nilai LDL tinggi sebanyak 21, 42 %, nilai HDL rendah sebanyak 62, 43 %,
dan nilai trigliserida tinggi sebanyak 20 %. Penderita PJK yang dirawat di ruang ICU
ada kemungkinan pernah mendapat pengobatan statin untuk menurunkan nilai LDL,
sehingga data kolesterol total dan LDL yang didapat kemungkinan terpengaruh oleh
faktor obat. Sedangkan terapi obat tidak mempengaruhi nilai HDL.
Kesimpulan penelitian ini adalah hasil analisa profil lipid penderita penyakit
jantung koroner di ruang ICU RSD Dr. Soebandi periode 1 Januari 2008 – 31
Desember 2009 menunjukkan bahwa pasien yang memiliki nilai kolesterol total,
LDL, dan trigliserida tinggi hanya sebagian kecil saja, sedangkan sebagian besar
penderita PJK memiliki kadar kolesterol HDL yang rendah. Hal ini menandakan
bahwa dislipidemia memiliki konstribusi kecil sebagai faktor resiko penyakit jantung
koroner.
Mengingat terapi statin tidak berpengaruh pada kadar HDL, maka bisa
diyakini bahwa data kadar HDL yang didapat pada penelitian ini tidak bias. Sehingga
data kadar HDL rendah bisa menjadi petunjuk atau marker faktor resiko PJK. Oleh
karena itu fakta bahwa sebagian besar pasien PJK di RSD Dr. Soebandi memiliki kadar HDL rendah perlu diteliti lebih lanjut. Penting untuk dicari faktor yang menjadi
penyebab rendahnya kadar HDL pada pasien PJK di RSD Dr. Soebandi.
Mengingat bahwa kadar HDL yang rendah bisa disebabkan oleh infeksi, maka
perlu diteliti lebih lanjut hubungan antara HDL dengan berbagai jenis infeksi yang
mungkin di derita pasien PJK. Infeksi rongga mulut yang berasal dari gigi dan
periodontal kemungkinan berpotensi berhubungan dengan HDL, perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai hal itu.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]