ANALISA PENGARUH VARIASI GRADE BIOETANOL TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR NYALA API DAN UNJUK KERJA PADA KOMPOR BIOETANOL TANPA SUMBU TIPE TOP BURNER
Abstract
Kompor tanpa sumbu tipe top burner adalah salah satu alat yang
mengaplikasikan bahan bakar terbarukan untuk pemakaian kapasitas rumah. Aplikasi
kompor ini sebagai pendorong terciptanya energi yang ramah lingkungan dan
renewable. Tercipta sebagai solusi pengganti aplikasi kompor yang masih
menggunakan energi fosil yang semakin menipis persediaannya.
Dalam penelitian ini, difokuskan tentang variasi grade bioetanol terhadap
ditribusi temperatur nyala api dan unjuk kerja pada kompor tanpa sumbu tipe top
burner. Dengan menvariasikan grade bioetanol didapat perbandingan distribusi
temperatur nyala api dan unjuk kerja kompor pada setiap variasi grade bioetanol.
Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah grade bioetanol 55%, 70%, 85%,
dan 97%.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember. Metode penelitian distribusi temperatur
nyala api dilakukan dengan mengukur temperatur titik api dan kemudian disimulasi
menggunakan tools Matlab R2011a untuk membantu analisa distribusi nyala api
dalam bentuk kontur isothermal nyala api dan mengetahui kecenderungan pemerataan
nyala api yang dihasilkan oleh bahan bakar bioetanol. Metode penelitian kinerja
kompor menggunakan metode Standart Internasional (Water Boiling Test) versi 4.1.2
untuk mengetahui daya kompor yang dihasilkan, efisiensi termal, specific fuel
consumption (sfc), dan perpindahan kalor (heat tranfer) pada kompor uji.
Dari hasil penelitian didapat bahwa peningkatan grade bioetanol yang
digunakan membuat kontur isothermal nyala api semakin baik. Untuk digunakan
pada penggunaan kompor untuk memasak dari analisis unjuk kerja kompor tipe top
burner, semakin tinggi grade bioetanol yang digunakan membuat daya kompor,
efisiensi thermal, specific fuel consumption, dan heat tranfer yang terjadi akan
semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi adanya komposisi air didalam bioetanol.
Distribusi temperatur nyala api berupa profil nyala api dan kontur isothermal
nyala api pada kompor bioetanol tipe top burner dengan variasi grade bioetanolnya
yang optimal untuk digunakan aplikasi kompor rumah tangga adalah dengan
menggunakan bioetanol 97%, karena temperatur maksimumnya mencapai 912
C dan
temperatur rata-rata pada jarak beban 30 mm adalah 713
0
C. Untuk kontur isothermal
yang paling buruk dan temperatur rata-rata terendah terdapat pada bioetanol 55%
yaitu 397,8
0
C. Unjuk kerja kompor yang terbaik adalah kompor menggunakan
bioetanol 97%. Dengan daya pada kompor bioetanol paling optimal yang dihasilkan
sebesar 1,85 kW, efisiensi thermalnya sebesar 72,21%, dan specific fuel consumption
yang tetinggi juga kompor dengan bioetanol 97%. Perpindahan kalor (heat transfer)
tertinggi terdapat pada kompor dengan grade bioetanol 97 % yaitu sebesar 2,959 kW
dan yang terendah pada kompor dengan grade bioethanol 55% yaitu sebesar 0,828
kW. Heat transfer yang terjadi akan semakin meningkat jika grade bioetanol yang
digunakan semakin tinggi, dikarenakan adanya luasan kontak api dan temperatur ratarata
pada
jarak
pembebanan
tertentu.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4163]