| dc.description.abstract | Pembedahan merupakan prosedur invasif  yang dilakukan untuk 
membuang bagian tertentu atau mengeluarkan benda asing yang ada di dalam 
tubuh. Pembedahan memiliki tiga fase yaitu fase pra operasi, fase intra operasi 
dan fase pasca operasi. Dari ketiga fase tersebut, fase pra operasi merupakan 
landasan dari seluruh fase operasi. Kesuksesan dalam prosedur pembedahan 
secara keseluruhan bergantung pada fase pra operasi. Masalah utama pasien yang 
dapat muncul pada fase pra operasi adalah kecemasan. Kecemasan pra operasi 
merupakan suatu bentuk respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat 
dianggap pasien sebagai suatu ancaman. Penyebab ketakutan dan kecemasan pada 
pasien dalam menghadapi operasi antara lain adalah takut akan ketidaktahuan, 
kematian, tentang anastesia, kemungkinan kehilangan pekerjaan, ancaman 
terhadap peran dalam hidup, integritas tubuh, finansial, takut akan nyeri dan 
deformitas. Kecemasan pra operasi merupakan masalah utama yang menjadi 
fokus intervensi keperawatan untuk diatasi.
Perawat sebagai bagian tim integral dari prosedur operasi memiliki peran 
dalam mengatasi masalah kecemasan pasien pra operasi. Penanganan kecemasan 
pra operasi yang dapat dilakukan dengan terapi  komplementer Aromaterapi. Aromaterapi merupakan metode untuk menyembuhkan penyakit dengan 
menggunakan wewangian yang berasal dari tumbuhan yang berbau harum.
Minyak lavender memiliki kandungan kimia yaitu
linalyl acetate dan linalool. 
Molekul-molekul tersebut memiliki efek sedatif dan anti depresan yang dapat 
mempengaruhi perasaan dan emosi seseorang. Selain itu minyak esensial lavender 
memiliki sifat yang menyejukkan, menentramkan, menyeimbangkan, 
mengendurkan dan menyegarkan.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan tingkat kecemasan 
responden setelah dilakukan aromaterapi lavender. Responden dengan kecemasan 
sedang sebelum diberikan aromaterapi berjumlah 14 responden kemudian 
diberikan aromaterapi lavender berkurang jumlahnya mejadi 2 responden. 
Sedangkan responden dengan kecemasan ringan sebelum diberikan aromaterapi 
lavender berjumlah 17 berkurang menjadi 14 responden. Dan terjadi peningkatan 
yang signifikan pada pasien yang tidak mengalami kecemasan dari tidak ada 
responden yang tidak mengalami kecemasan menjadi 15 responden. Berdasarkan
hasil uji
wilcoxon sign rank test, diperoleh hasil bahwa p-value=0,000 < α (0,05). 
Dengan demikian hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang 
signifikan antara pemberian aroamterapi lavender terhadap tingkat kecemasan 
pada pasien pra operasi (pvalue:
0,000, 95% CI). | en_US |