PERBEDAAN KADAR HDL (High Density Lipoprotein) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN SETELAH TERPAPAR STRESOR RASA SAKIT RENJATAN LISTRIK
Abstract
Berbagai problema dalam kehidupan individu memicu timbulnya stres yang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan perubahan hormonal.
Peningkatan hormon glukokortikoid merupakan salah satu bentuk adaptasi stres, yaitu
dengan mempengaruhi metabolisme lemak termasuk HDL. Kadar HDL berperan
penting dalam patogenesis penyakit arterosklerosis dan kardiovaskuler Namun hingga
kini pengaruh stresor terhadap kadar HDL belum jelas. Maka penulis melakukan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar HDL setelah terpapar stresor.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi perlakuan
berupa stresor rasa sakit renjatan listrik dengan mengalirkan arus listrik.
Hasil analisa data kadar HDL pada kelompok perlakuan lebih rendah
dibanding kelompok kontrol (p < 0,05) . Hal ini menunjukan bahwa stres yang dipicu
oleh stresor rasa sakit renjatan listrik dapat menurunkan kadar HDL. Stres memicu
impuls saraf ke hipotalamus dan hipofisis untuk meningkatkan sekresi hormon
glukokortikoid dari korteks adrenal yang berperan dalam lipolisis. Lipolisis
meningkatkan kadar LDL dalam darah yang kaya akan Apolipoprotein B.
Apolipoprotein B yang tinggi ini menghambat pembentukan Apolipoprotein A yang
merupakan komponen utama untuk maturitas HDL. Hambatan pembentukan
Apolipoprotein A menyebabkan kadar HDL dalam plasma mengalami penurunan.
Jadi stres dapat mengakibatkan penurunan kadar HDL
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]