dc.description.abstract | Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika, pada hakikatnya
merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala alam. Sehingga untuk
menguasai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika tidak cukup hanya
diperoleh dengan cara belajar dari buku atau sekedar mendengarkan penjelasan
dari pihak lain. Proses untuk menggali atau memahami konsep fisika harus
dilakukan untuk menghasilkan suatu produk.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran dan
wawancara dengan guru fisika di kelas VIII B semester 1 SMP Negeri 2 Jangkar
tahun ajaran 2012/2013, menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar fisika
siswa masih rendah. Berdasarkan hasil observasi awal, aktivitas siswa hanya
sebesar 25 %. Selain aktivitas rendah, hasil belajar siswa di kelas VIII B semester
1 SMP Negeri 2 Jangkar juga masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
siswa yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang
dapat dinyatakan tuntas belajar hanya 33.33% mengingat KKM yang harus
ditempuh siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam pembelajaran yaitu minimal
memperoleh nilai
≥ 70. Rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIII B
menunjukkan siswa kurang menguasai konsep fisika.
Berdasarkan permasalahan di atas, proses pembelajaran perlu diperbaiki
dengan penerapan model Siklus Belajar
(Learning Cycle ) 5 E dengan authentic
assessment
yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan
mengembangkan daya nalar siswa, pembelajaran tidak hanya berpusat pada
vii
guru (teacher center) tetapi berpusat pada siswa (student centered), siswa diberi
kesempatan untuk belajar secara bebas dalam proses pembelajaran.
Metode penelitian meliputi subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII-B
SMP Negeri 2 jangkar tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk jenis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data dalam penelitian
adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis statistik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Prosentase
aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada
pra siklus, siklus 1, siklus 2.
Analisis data pada siklus 1 menunjukan bahwa persentase rata-rata
aktivitas siswa ditunjukkan pada tabel 4.2 mengalami peningkatan dari pra siklus
ke siklus I dengan kategori tinggi. Dan pada siklus II presentase rata-rata aktivitas
siswa juga mengalami peningkatan dengan kategori tinggi. Analisis yang kedua
yaitu analisis ketuntasan hasil belajar siswa yang terdiri dari kognif produk,
proses, psikomotor dan afektif
, didapatkan bahwa rata-rata persentase ketuntasan
hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada tabel 4.4 setelah diberi perlakuan yaitu
pada siklus I meningkat dengan
Normalized Gain 0.5 (lampiran P.7) dalam
kategori rendah. Berdasarkan analisis terhadap hasil nilai hasil belajar siswa
didapatkan bahwa pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dengan
Normalized Gain 0.66 (lampiran Q.7) dalam kategori sedang.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Peningkatan aktivitas belajar
siswa yang terjadi dari pra-siklus ke siklus I dengan kategori aktivitas rendah
meningkat menjadi kategori tinggi dan pada siklus 1 ke siklus II meningkat
dengan kategori tinggi. (2) peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus ke
siklus I dengan
Normalized Gain 0.5 dalam kategori rendah. siklus I ke sikus II
dengan
Normalized Gain 0.66 dalam kategori sedang. | en_US |