STUDI PENENTUAN MERKURI(II) DENGAN REAGEN TRIPODAL BERBASIS BENZOFURAZANE (TBF) PADA LAB DALAM KEPINGAN
Abstract
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya yang diketahui
dapat terakumulasi pada tubuh orang dewasa dan anak-anak yang terpejan dalam waktu
yang lama. Dewasa ini, banyak industri farmasi yang menggunakan merkuri sebagai salah
satu bahan dalam produk-produk pemutih kulit. Mekanisme umum dari merkuri pada
pemutih kulit adalah dengan menghancurkan epidermis yang merupakan lapisan kulit
teratas dan menghambat produksi melanin oleh enzim tirtosinase. Gejala-gejala yang
timbul akibat pemakaian krim kulit yang mengandung logam merkuri adalah gangguan
system saraf seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan
abnormal (ataxia), gangguan emosi, gata, merah di kulit. Pada pemakaian dosis tinggi
menyebabkan muntah-muntah, diare, kerusakan ginjal bahkan menyebabkan kanker
karena termasuk zat karsinogenik.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengukur intensitas
perubahan warna dari pereaksian reagen tripodal berbasis benzofurazane (TBF) dengan
merkuri (II) dengan menggunakan fiber optik dalam sistem lab dalam kepingan (LDK).
Adapun kelebihan dari metode ini adalah integrasi dari semua proses dalam satu divais,
seperti pensamplingan, pre-treatmen sampel, separasi, reaksi kimia, deteksi analit dan
analisis data dapat dilakukan dalam satu mikrodevais analisis. Selain itu, dalam metode
ini hanya diperlukan bahan yang sangat sedikit sehingga lebih ekonomis. Reagen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah suatu reagen baru hasil sintesis Dr. Nuriman yaitu
senyawa Tripodal Berbasis Benzofurazane (TBF) dimana tidak ada penelitian
sebelumnya. Reagen TBF ini akan memberikan perubahan warna pada larutan jika
bereaksi dengan merkuri.
Penelitian ini diawali dengan penentuan kondisi optimum reagen yang berupa
panjang gelombang maksimum dan pH optimum. Reagen yang berupa larutan kompleks
ix
memberikan sinyal paling besar pada panjang gelombang 574,99 nm dalam buffer asetat
pH 7.
Parameter metode analisis yang diamati adalah daerah linier, keterulangan
(repeatibilitas), akurasi, sensitivitas, selektivitas, batas deteksi dan batas kuantitasi.
Metode ini memberikan hasil linier koefisien korelasi (r) 0,998 parameter keterulangan
terpenuhi, yakni RSD ≤ 2%. Batas deteksi (LOD) 0,578 ppm dan batas kuant itasi 1,926
ppm. Metode ini memberikan sensitivitas sebesar 0,1051 ppm, dan reagen TBF
dinyatakan tidak selektif terhadap Hg (II) karena dalam pengukurannya, reagen TBF
terganggu dengan adanya penambahan ion-ion logam berat lain seperti Zn (II), Cd (II), Pb
(II), Cu (II), Ni (II), Co(II) dengan logam pengganggu terbesar adalah Ni (II). Dalam
penetapan kadar digunakan dua sampel krim pemutih kulit ”Special UV Whitening” dan
”Natural 99”. Dari hasil pengukuran, didapatkan bahwa dalam sampel pemutih kulit
”Special UV Whitening” mengandung merkuri sebesar 5,99% dengan persen perolehan
kembali sebesar 101,2230% (penambahan standar 50%), 98,1032% (penambahan standar
100%) dan 99,3037% (penambahan standar 150%). Sedangkan dalam krim pemutih kulit
”Natural 99” mengandung merkuri sebesar 6,27% dengan persen perolehan kembali
sebesar 99,4645% (penambahan standar 50%), 99,3263% (penambahan standar 100%)
dan 99,6254% (penambahan standar 150%). Daerah linier untuk larutan kompleks antara
merkuri (II) dan TBF diukur dengan dua cara yaitu cara statis dan dinamis, namun hanya
pengukuran dinamis yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dengan y = 0,1051x +
3,2882 dan r = 0.9984. Keterulangan (repeatibility) dan intermediet presisi analisis
ditunjukkan dengan nilai RSD kurang dari 2% dengan nilai keterulangan antara 1,1903%
- 1,5634%, sedangkan nilai intermediet presisi antara 0,8352% - 1,2625%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]