dc.description.abstract | Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan di Indonesia harus mampu
mengangkat keragaman budaya ke dalam pendidikan keaksaraan, karena yang ada
saat ini bersifat homogen secara nasional. Pembelajaran keaksaraan fungsional yang
berkaitan dengan percepatan pemberantasan buta aksara yaitu melalui pendekatan
budaya lokal warga belajar pendidikan keaksaraan. Dengan pengembangan model
pendidikan keaksaraan budaya lokal ini diharapkan akan mempercepat pemahaman
dan kemampuan warga belajar dalam bingar calistung bahkan sampai fungsionalisasi
dari kemampuan bingar calistung yang mereka miliki.
Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
akselerasi pembelajaran keaksaraan fungsional tingkat dasar melalui pendekatan
budaya lokal masyarakat di PKBM MITRA Desa Olehsari Kecamatan Glagah
Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2011/2012? Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui akselerasi pembelajaran keaksaran fungsional tingkat dasar
melalui pendekatan budaya lokal masyarakat di PKBM MITRA Desa Olehsari
Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2011/2012. Manfaat
penelitian adalah untuk untuk memaparkan kegunaan hasil penelitian yang telah
dicapai, baik untuk Penulis, perguruan tinggi, pemerintah, warga belajar KF, PKBM
MITRA dan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif karena penelitian ini
tidak dimaksudkan untuk membandingkan atau menghubungkan dua variable
tertentu, melainkan untuk mengetahui bagaimanakah akselerasi keaksaraan
fungsional tingkat dasar melalui pendekatan budaya lokal masyarakat. Daerah atau
tempat penelitian ditetapkan di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) MITRA
Kabupaten Banyuwangi ditetapkan menggunakan metode purposive sampling area
dengan tujuan untuk menetapkan lokasi yang dianggap relevan dengan tujuan
penelitian. Informan kunci pada penelitian ini yaitu empat orang warga belajar
keaksaraan tingkat dasar di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) MITRA dan
informan pendukung yaitu penyelenggara KF dan Tutor KF.
Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini yaitu
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informasi
yang diperoleh melalui wawancara dengan informan kunci dicocokkan dengan hasil
observasi maupun dengan hasil wawancara dengan informan pendukung. Kegiatan
wawancara dengan informan kunci yang diperkuat dengan hasil observasi dan
wawancara dengan informan pendukung tersebut dilakukan untuk mendapatkan data
yang valid.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa akselerasi keaksaraan
fungsional tingkat dasar melalui pendekatan budaya lokal masyarakat di PKBM
(Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) MITRA sesuai dan dapat berjalan dengan baik.
Saran dari peneliti adalah akan lebih baik apabila program keaksaraan fungsional
tingkat dasar dapat terus memberikan serta mengembangkan pengetahuan dan
pembelajaran tentang membaca, menulis, dan berhitung disesuaikan dengan kondisi
dan minat masyarakat setempat seperti dengan penerapan budaya lokal masyarakat ke
dalam materi pembelajaran. | en_US |