dc.description.abstract | Pembudidayaan kelapa sawit di Kecamatan Sanggauledo pada umumnya
dikelola oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki aturan yang sangat ketat dalam
pengadaan lahan perkebunan dan persentase bagi hasil yang dianggap kurang
menguntungkan bagi petani, hal tersebut kemudian mendorong sekelompok petani
untuk membudidayakan kelapa sawit secara mandiri (pola mandiri). Namun untuk
mendapatkan perizinan membudidayakan kelapa sawit secara mandiri dengan bibit
yang bersertifikat haruslah melalui suatu lembaga yang bergerak khusus dibidang
kelapa sawit, lembaga tersebut dapat berupa perusahaan ataupun koperasi, maka dari
itu di Kecamatan Sanggauledo mulailah terbentuk Koperasi “Poktan Maju Bersama”
yang mampu menyediakan bibit bersertifikat tersebut. Selain menyediakan bibit,
koperasi ini juga memberikan bantuan permodalan, pembinaan, dan pemasaran hasil
panen bagi anggotanya. Bantuan pembinaan di sini diharapkan mampu
mengembangkan sumber daya manusia (SDM) petani sehingga mampu
membudidayakan kelapa sawit secara mandiri. Pengembangan SDM dalam penelitian
ini dimaksudkan sebagai perkembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
petani kelapa sawit, hal ini lazimnya diperoleh dari proses diklat (pendidikan dan
pelatihan) atau dapat pula disebut proses pembinaan. Selanjutnya, berdasarkan
penjabaran di atas maka tujuan peneliti dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
kontribusi Koperasi “Poktan Maju Bersama” terhadap pengembangan sumber daya
manusia petani dalam pembudidayaan kelapa sawit di Kecamatan Sanggauledo
Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Tahun 2012, sedangkan hasil penelitian
diharapkan mempu memberikan manfaat bagi; (1) peneliti, (2) perguruan tinggi, (3)
program studi PLS, (4) Koperasi “Poktan Maju Bersama”.
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan informasi yang dibutuhkan
peneliti dengan menggunakan metode snow-ball sampling dalam penentuan sampel
penelitian. Metode ini sering digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan
dengan metode ini pada akhirnya peneliti memperoleh informasi yang akurat dari 4
orang petani (informan kunci) dan dari 3 orang pengurus koperasi (informan
pendukung) melalui proses wawancara, observasi, dan dokumen pendukung milik
koperasi.
Hasil yang diperoleh dari proses wawancara, observasi, dan dokumen
pendukung menjelaskan bahwa; (1) kontribusi permodalan telah mampu
mengembangkan ranah afektif petani, (2) kontribusi pembinaan mampu
mengembangkan semua ranah (afektif, kognitif, dan psikomotorik), (3) kontribusi
pemasaran telah mampu mengembangkan ranah afektif. Berdasarkan perolehan data
di atas, dan teori yang digunakan peneliti, maka dapat dianalisis bahwa kontribusi
pembinaan telah mampu mengembangkan keseluruhan ranah dikarenakan dalam
pembinaan tersebut terjadi proses diklat. pembinaan ini sangat memungkinkan
terjadinya proses edukasi yang akan mengembangkan SDM petani, sedangkan pada
kontribusi permodalan dan pemasaran yang terjadi hanya suatu proses interaksi yang
mana interaksi tersebut hanya mampu mengembangkan pada ranah afektif saja.
Berdasarkan dari itu, dapat disimpulkan bahwa Koperasi ini telah mampu
mengembangkan SDM yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik petani
melalui kontribusi permodalan, pembinaan, dan pemasaran. Sementara itu saran
peneliti yang dapat disampaikan kepada koperasi yaitu koperasi harus mampu
meningkatkan mengelolaan pembinaan, sedangkan bagi anggota harus terus belajar
agar mampu menciptakan metode baru dalam budi daya kelapa sawit. | en_US |