dc.description.abstract | Pada suatu proses desain konstruksi bangunan sipil, aspek pembebanan
merupakan suatu kajian mutlak yang perlu untuk dilaksanakan. Adapun klasifikasi
dari pembebanan yaitu beban mati, beban hidup , beban gempa, beban angin dan
beban ledakan yang termasuk beban hidup (SNI-03-1729-2002). Beberapa tahun
terakhir, ledakan pada gedung semakin sering terjadi. Adapun contoh kasus
keruntuhan struktur akibat ledakan adalah hotel JW Marriot (5 Agustus 2003 dan 17
Juli 2009) dan hotel Ritz-Carlton (17 Juli 2009) yang runtuh akibat ledakan bom
sehingga menyebabkan terjadinya keruntuhan pada bagian depan gedung tersebut
(Wikipedia.com). Contoh lain adalah rusaknya beberapa fasilitas umum dan pribadi
yang diakibatkan oleh aktivitas peledakan yang dilakukan dalam proses penambangan
yang terjadi di Martapura dan Indragiri Hulu (Mediaindonesia.com). Oleh karena itu
perlu dilakukan analisis mengenai pengaruh beban ledakan terhadap gedung.
Penelitian diawali dengan pengumpulan data gedung yang akan dianalisis dan
spektrum beban ledakan yang didapatkan dari penelitian
Response Spectrum
Solutions for Blast Loading
(Nelson Lam dkk, 2004). Kemudian dianalisis beban
ledakan tersebut menggunakan analisis spectrum respons. Setelah diperoleh beban
ledakan sebesar 118940.44 kN, 60679.48 kN, 29724.20 kN dan 13982.53 kN maka
beban tersebut dianalisis menggunakan program computer, yaitu SAP 2000 v.10. dari
hasil analisis SAP, diperoleh gaya
axial tiap kolom yang kemudian dihitung kapasitas
tiap kolom sehingga dapat diketahui letak kolom yang mengalami hancur/leleh. | en_US |