PENGARUH STATUS GIZI, KEBIASAAN MEROKOK, DAN PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET TERHADAP KEJADIAN KATARAK SENILIS (Studi Kasus di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember)
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan studi case-control. Populasi kasus adalah semua penderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2011. Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah bukan penderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2011. Sampel kasus adalah pasien yang didiagnosis dokter menderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Mei 2011 - Juni 2011 sebanyak 20 orang. Sampel kontrol adalah pasien yang didiagnosis dokter tidak menderita katarak senilis yang berobat di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Mei 2011 - Juni
2011 sebanyak 60 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis bivariat dengan uji regresi logistik dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penyakit katarak senilis dengan status perokok pasif OR = 4,4 (1,255<CI<15,573) dan paparan sinar ultraviolet OR = 13,7 (3,668<CI<51,748). Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah status gizi, status merokok, lama merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap. Pada analisis multivariabel status perokok pasif dan paparan sinar ultraviolet yang paling berpengaruh terhadap kejadian katarak senilis. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan suatu pendidikan kesehatan untuk mencegah terjadinya katarak senilis pada perokok pasif. Selain itu untuk mencegah paparan sinar ultraviolet diperlukan bentuk kerja sama dengan dinas pertanian dalam rangka sosialisasi pada petani agar memakai pelindung diri untuk terhindar dari paparan sinar ultraviolet.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]