Show simple item record

dc.contributor.authorNur Syamsi Zulfiana
dc.date.accessioned2013-12-04T08:56:13Z
dc.date.available2013-12-04T08:56:13Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM071910301073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4143
dc.description.abstractPerubahan iklim (climate change) diprediksi memberi pengaruh terhadap berbagai aspek diantaranya adalah aspek klimatologi, aspek ini akan menyebabkan variabilitas musim, khususnya curah hujan yang berdampak pada panjang musim kemarau dan musim penghujan. Di Indonesia climate change dipengaruhi oleh ENSO (El Nino Southern Oscilation) yang merupakan fenomena memanasnya (naiknya) suhu muka laut di wilayah perairan pasifik ekuator. El Nino di Indonesia pada tahun 1997 telah menyebabkan kekeringan lebih dari lima ratus ribu hektar dan gagal panen 88 ribu hektar yang berujung pada krisis pangan serius yang dampaknya terasa hingga tahun 1998 dan 1999 (Musa, 2008). Studi ini dilakukan untuk memprediksi kekeringan meteorologi secara temporal dan spasial di DAS Brangkal sebagai strategi penentuan pola tata tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SPI lebih sesuai dalam menganalisis kekeringan meteorologi daripada metode Desil.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910301073;
dc.subjectMetode Desil , SPI ,DASen_US
dc.titleSTUDI PERBANDINGAN PREDIKSI KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE DESIL DAN SPI DI DAS BRANGKAL – JAWA TIMURen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record